Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mencatat sebanyak 18 kecamatan setempat mengalami krisis air bersih dampak dari kemarau yang terjadi saat ini.
"Kami sejak dua pekan terakhir ini telah mendistribusikan air bersih sebanyak 128.200 liter," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, di Lebak, Sabtu.
Masyarakat yang dilanda krisis air bersih itu terjadi di 23 desa yang tersebar 18 kecamatan setelah sumur bawah tanah dan sumber mata air mengalami kekeringan.
18 kecamatan itu adalah Warunggunung, Leuwidamar, Panggarangan, Cihara, Wanasalam, Bayah, Cibeber, Muncang, Sajira, Cipanas, Curugbitung, Cimarga, Kalanganyar, Cikulur, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, dan Maja.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak tetapkan status darurat kekeringan
18 kecamatan itu adalah Warunggunung, Leuwidamar, Panggarangan, Cihara, Wanasalam, Bayah, Cibeber, Muncang, Sajira, Cipanas, Curugbitung, Cimarga, Kalanganyar, Cikulur, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, dan Maja.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak tetapkan status darurat kekeringan
BPBD Lebak hingga kini terus mengoptimalkan pendistribusian air bersih untuk masyarakat yang dilanda kekeringan dengan menyiapkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki.
Sedangkan untuk pendistribusian air bersih, pihak BPBD Lebak dibantu oleh pihak kepolisian, PDAM serta sejumlah pengusaha.
Sedangkan untuk pendistribusian air bersih, pihak BPBD Lebak dibantu oleh pihak kepolisian, PDAM serta sejumlah pengusaha.
"Kami khawatir krisis air bersih itu menimbulkan berbagai penyakit menular yang membahayakan bagi kesehatan," katanya menjelaskan.
Masyarakat di daerah itu kini memanfaatkan air aliran sungai, irigasi dan kolam, yang kondisinya tidak layak untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK), karena sudah keruh dan berwarna.
"Kami minta warga segera melapor jika mengalami kekeringan untuk mendapat bantuan pasokan air bersih," kata Febby.
Sementara itu, warga Sajira Kabupaten Lebak, Usman mengatakan masyarakat yang menerima pendistribusian air bersih merasa bersyukur karena bisa memenuhi untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.
"Kami berharap pendistribusian pasokan air bersih dari BPBD setempat bisa dilakukan setiap empat hari sekali," kata pria berusia 40 tahun itu.
Baca juga: Kesulitan air bersih, warga perbukitan Pulomerak Cilegon dapat disuplai Perumda
Baca juga: Permukaan air Sungai Ciberang-Ciujung Lebak menyusut