Pemerintah Kabupaten Lebak memenuhi ketersediaan makanan pendamping beras di tengah fenomena El Nino yang terjadi saat ini.
"Kita menjamin ketersediaan makanan pendamping beras dari komoditas palawija mencukupi dan tidak terdampak El Nino,"kata Kepala Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Selasa.
Produksi palawija dari Januari hingga pertengahan Agustus sebanyak 11. 971 ton terdiri dari jagung 2.800 ton, kedelai 185 ton, kacang tanah 131 ton, kacang hijau 13 ton, ubi kayu 10.346 ton dan ubi jalar 1.481 ton.
Saat ini, produksi palawija itu juga dipasok ke luar daerah, seperti Tangerang dan Jakarta. Oleh karena itu, selama musim kemarau dipastikan makanan pendamping beras relatif aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Saya kira makanan pendamping itu bisa menjadi makanan pokok karena kandungan karbohidratnya sama dengan beras," katanya menjelaskan.
Baca juga: Di tengah El Nino produksi beras di Lebak surplus 11 bulan
Baca juga: Di tengah El Nino produksi beras di Lebak surplus 11 bulan
Ahmad, seorang pedagang pengecer ubi jalar di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku sepekan terakhir ini bisa menjual dua ton dengan harga Rp7.000/kilogram, sehingga mendapatkan omzet Rp14 juta, padahal sebelumnya hanya Rp7 juta/pekan.
Meningkatnya permintaan ubi jalar itu untuk dijadikan makanan pendamping beras menyusul musim kemarau, dimana harga beras jenis medium terjadi lonjakan.
Karena itu, masyarakat banyak membeli ubi jalar untuk dijadikan makanan pendamping beras itu.
"Kami mendatangkan ubi jalar itu dari petani langsung," kata Ahmad.
Sementara itu, Yayah(45) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya bersama keluarga untuk sarapan pagi mengkonsumsi makanan pendamping beras dari ubi kayu diolah menjadi kue bolu.
Selama ini, kue bolu ubi dari ubi kayu bisa bertahan hingga enam jam, sehingga bisa mengurangi mengkonsumsi beras.
"Kami di tengah El Nino hanya satu kali mengkonsumsi nasi, karena pagi hari cukup ubi kayu juga terkadang jagung," katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak tetapkan status darurat kekeringan