Jakarta (ANTARA) -
Petenis Amerika berusia 19 tahun itu bergegas ke bangku penonton untuk memeluk timnya setelah mengamankan gelar level 1000 pertamanya atas hadangan runner-up French Open Muchova hanya dalam waktu kurang dari dua jam.
Servis Gauff untuk kemenangan straight set sempat dipatahkan, tetapi dua gim kemudian dia mengangkat tangannya dengan gembira setelah mengonversi match point keempatnya.
"Ini luar biasa," kata Gauff, yang menjadi juara termuda WTA Cincinnati dan remaja pertama yang memenangi lima gelar dalam kariernya setelah Caroline Wozniacki pada 2008-09, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Terutama setelah Eropa," ujar unggulan ketujuh, yang tersingkir di babak pertama Wimbledon bulan lalu, itu.
"Saya sering menangis di malam hari dan mencoba mencari tahu semuanya, tetapi ini bagus."
Baca juga: Coco Gauff ke final Cincinnati usai tumbangkan Swiatek
Tiba di lapangan keras AS, Gauff mengaku mengetahui apa yang perlu dia lakukan untuk meningkatkan performanya.
"Saya sedang berlatih dan sedang berusaha. Itu tidak diterjemahkan ke dalam pertandingan. Itu masih bisa jauh lebih baik, hal-hal yang ingin saya tingkatkan," ujar Gauff.
Dia melepaskan 16 winner dengan jumlah unforced error yang sama di final, mematahkan servis Muchova lima kali.
"Sejujurnya, hari ini saya benar-benar menang dengan mematahkan servis," kata Gauff, menambahkan bahwa dia tidak melakukan servis sebaik yang dia lakukan dalam kemenangannya di semifinal atas petenis nomor satu dunia Iga Swiatek.
"Saya tidak tahu apakah itu karena gugup -- jujur saja, saya tidak terlalu gugup. Juga kombinasi dari pertandingan panjang kemarin."
Baca juga: Jessica Pegula rebut gelar WTA Montreal Open
Namun, penampilannya itu sudah cukup untuk melewati Muchova yang sama lelahnya, yang menyingkirkan peringkat kedua Aryna Sabalenka di semifinal.
"Saya pikir yang membuat seseorang menjadi juara, adalah apa yang Anda lakukan pada hari-hari Anda merasa tidak enak badan," ujar Gauff.
"Saya pikir secara fisik kami berdua merasakan dampak kemarin. Saya pikir bagi saya, saya hanya bisa bertahan sedikit lebih lama."
Sejak kalah di babak pembuka Wimbledon, Gauff telah memenangi 11 dari 12 pertandingan terakhirnya dengan satu-satunya kekalahan terjadi saat melawan Jessica Pegula pekan lalu di perempat final Montreal.
Terlepas dari itu, dia akan memasuki US Open yang akan dimulai Senin depan.
Dia kini telah memenangi lima dari enam final kariernya, termasuk ajang level 500 pertamanya di Washington dua pekan lalu, dan gelar level 1000 pertamanya di Cincinnati.
Baca juga: Jannik Sinner sabet gelar ATP Masters pertama di Toronto
Sementara itu, Muchova akan masuk 10 besar WTA, Senin, peringkat terbaik dalam kariernya.
"Saya sangat senang membuat debut 10 besar. Itu selalu menjadi hal yang ada di pikiran Anda ketika Anda bermain tenis, untuk mencapai 10 besar. Ini akan terjadi pada saya besok, jadi itu hasil yang sangat bagus," kata Muchova.
"Pertandingan hari ini, ya, saya kalah sedikit hari ini. Coco bermain bagus. Dia menahan saya di reli... sulit untuk mengimbangi dia."
Gauff dan Muchova dua kali bertukar break pada set pembuka, dengan petenis Amerika itu melakukan tiga kesalahan ganda untuk kalah pada gim ketiga dan kehilangan servis lagi pada gim ketujuh.
Namun, break terakhir dari kesalahan backhand yang dibuat lawannya asal Ceko itu membuat Gauff, yang merupakan favorit penonton, merebut set pertama setelah 44 menit.
Gauff melakukan dua break pada set kedua, mengembalikan satu break sebelum menutup kemenangan.
"Dia sangat cepat," ujar Muchova tentang Gauff, yang dia hadapi untuk pertama kali.
"Saya akan mengatakan dia benar-benar menguasai sebagian besar bola sehingga Anda harus selalu berharap bahwa satu bola lagi akan datang."
Baca juga: Swiatek pimpin undian tiga ajang bergengsi di AS termasuk US Open
Coco Gauff juarai Cincinnati Open usai bekuk Muchova
Senin, 21 Agustus 2023 9:24 WIB