Menjadi perajin anyaman bilik bambu ternyata bisa membuat sejumlah warga di Kabupaten Lebak, Banten memenuhi perekonomian keluarga, apalagi permintaan saat ini terus meningkat.
"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan pendapatan rata-rata Rp10 juta/bulan," kata Iyang (55) seorang perajin anyaman bilik bambu warga Cirende Kalanganyar Kabupaten Lebak, Minggu.
Perajin anyaman bilik bambu miliknya sudah ada sejak 15 tahun dan bahkan, mampu menyekolahkan tiga anaknya hingga lulus perguruan tinggi di Bandung.
Selain itu juga dirinya membangun rumah dan melaksanakan rukun Islam kelima ke Arab Saudi.
Saat ini, kata dia, dirinya memproduksi anyaman bilik bambu dengan dua tenaga kerja hanya mampu 20 lembar/bulan dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 3 meter.
Harga anyaman bilik bambu itu Rp500 ribu/lembar, sehingga bisa menghasilkan omzet Rp10 juta/bulan.
Baca juga: Perajin krey di Lebak kewalahan layani permintaan pasar
Baca juga: Perajin krey di Lebak kewalahan layani permintaan pasar
"Kami bulan Juli 2023 lalu, mengirim pesanan anyaman bilik bambu untuk warga Badui sebanyak 20 lembar,"kata lelaki asal Bandung, Jawa Barat.
Begitu juga perajin anyaman bilik bambu lainnya, Dasep (50) warga Citeras Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan selama ini permintaan pasar relatif stabil, sehingga pendapatan omzet Rp10-13 juta per bulan.
Produksi anyaman bilik bambu miliknya banyak warga DKI Jakarta, Tangerang dan Bogor membangun vila dan rumah tempat istirahat keluarga.
Mereka membangun vila dan rumah istirahat di pedalaman Kabupaten Lebak, seperti Kecamatan Sajira, Lebak Gedong, Cipanas, Leuwidamar, Muncang, Cimarga hingga Pandeglang.
"Kami tentu merasa bersyukur bisa menghasilkan omzet pendapatan rata-rata Rp10 juta/bulan dan menyerap dua tenaga kerja lokal," katanya menjelaskan.
Menurut dia, produksi anyaman bilik bambu itu memiliki keunggulan dan kekuatan karena bahan bakunya menggunakan bambu hitam atau bambu Betung.
Bambu itu, kata dia, tidak dimiliki oleh daerah lain di Provinsi Banten terkecuali yang ada di Kabupaten Lebak.
"Kita melimpah bahan baku bambu di sini dan tidak kesulitan untuk bahan baku itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: UMKM pangan berbasis ikan tumbuhkan ekonomi warga pesisir Lebak
Baca juga: UMKM pangan berbasis ikan tumbuhkan ekonomi warga pesisir Lebak
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan saat ini perajin anyaman bilik bambu di daerah ini tumbuh dan berkembang juga kebanyakan dari Bandung, Jawa Barat.
Namun, pemerintah daerah terus melakukan pembinaan kepada perajin tersebut, karena mampu menyumbangkan ekonomi keluarga juga menyerap tenaga kerja lokal.
"Kami merasa terbantu adanya perajin anyaman bilik bambu itu, karena memberikan pendapatan ekonomi daerah juga penyerapan lapangan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Petani Badui mulai panen kencur
Baca juga: Petani Badui mulai panen kencur