Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang akan mencetak generasi penerus bangsa, harus bisa menjadi pusat peradaban Islam.
Hal itu disampaikan Wapres saat bersilaturahmi dengan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah dan para ulama se-Kabupaten Sumenep di Ponpes Annuqayah, Guluk Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Rabu.
"Saya menginginkan pesantren sebagai pusat peradaban, dan pesantren harus memberi pengaruh terhadap sekitar, bahkan juga pengaruh nasional, dan kalau bisa pengaruh global,” kata Wapres dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin lakukan kunjungan kerja tiga hari di Jatim
Wapres mengatakan dalam undang-undang yang ada saat ini, fungsi pesantren disebutkan meliputi pendidikan, dakwah, dan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
"Tapi saya ingin lebih dari itu (harus juga berfungsi menjadi pusat peradaban),” kata dia.
Wapres mengungkapkan bahwa dulu pesantren lah yang membangun peradaban di Indonesia. Ia pun mencontohkan peran Syekh Jumadil Kubro, yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan, datang ke Nusantara dan membangun pesantren di berbagai daerah sebagai pusat peradaban dan pusat ilmu.
“Saya kemarin ke Samarkand, ada tulisan tentang pengaruh ulama Samarkand dalam penyebaran Islam di Indonesia yaitu Syekh Jumadil Kubro,” ungkapnya.
Wapres berharap para lulusan pesantren tidak hanya pandai membaca kitab tetapi juga mampu berijtihad dalam memberikan hukum terkait isu-isu yang terjadi saat ini.
Menurutnya, banyak masalah-masalah lama yang kini bertransformasi menjadi masalah baru yang perlu diijtihadkan apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak.
Baca juga: Pemprov Banten perkuat sinergitas antara ulama dan umaro
Wapres Ma'ruf Amin tegaskan pesantren harus jadi pusat peradaban Islam
Rabu, 9 Agustus 2023 22:21 WIB