Pandeglang (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menyatakan optmistis ke depan bisa swasembada ikan melalui optimalisasi pengelolaan potensi yang ada.
"Kita sudah program itu, dan saya yakin ke depan Pandeglang bisa swasembada ikan, jadi tidak lagi tergantung pada pasokan dari daerah lain," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulany di Pandeglang, Rabu.
Menurut dia, keyakinan tersebut bukan semata sebatas keinginan tapi bisa diwujudkan karena potensi perikanan Pandeglang, baik tangkap maupun budi daya/air tawar cukup besar.
"Potensi cukup besar, hanya selama ini pengelolaannya saja yang belum maksimal. Maka Ibu (Bupat Bupati Pandeglang Irna Narulita) menekankan pada dinas terkait agar memaksimalkan pengelolaan potensi itu," ujarnya.
Swasembada ikan, kata dia, merupakan bagian dari program mandiri pangan, secara luas, yang sedang diupayakan untuk diwujudkan oleh Pemkab Pandeglang.
"Kalau berbicara masalah pangan, maka kita juga berbicara bahan makanan secara luas, termasuk hasil perkanan dan peternakan," ujarnya.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, sampai saat ini kebutuhan ikan bagi masyarakat Pandeglang masih mengandalkan pesokan dari luar daerah.
Peningkatan produksi perkanan, kata dia, selain menghilangkan ketergantungan dari luar daerah, juga meningkatkan kesejahteraan dan keluarga para nelayan.
Maksimalisasi pengelolaan sektor sektor kemaritiman, kata dia, tidak hanya menyangkau peningkatkan produksi ikan tangkap dan budi daya, tapi juga meningkatkan nilai tambahnya guna meningkatkan kesejahteraan para nelayan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pandeglang tata Nanzar Riyadi menyatakan produksi perikanan akan ditingkatkan sehingga minimal bisa mencukupi 50 persen dari kebutuhan warga.
"Sekarang baru 10 persen saja kebutuhan ikan yang bisa dicukupi produksi lokal, sisanya didatangkan dari luar daerah. Ini ironi meningat potensi perikanan kita cukup besar," ujarnya.
Ia menyatakan, Kabupaten Pandeglang memiliki garis pantai 250 kilometer dengan potensi ikan cukup banyak dan beragam, namun hasil tangkapan baru bisa mencukup sebagian kecil dari kebutuhan warga.
Terkait upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, kata dia, diantaranya mendorong agar hasil tangkapan meningkat melalui penyaluran bantuan sarana dan prasana penangkapan ikan.
Tata juga menyatakan jumlah nelayan di daerah itu sebanyak 6.000 kepala keluarga yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Carita, Labuan, Panimbang dan Sumur.
"Kalau kapal nelayan ada 1.250 unit, dan tahun lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan menyalurkan bantuan 50 unit mesin kapal bagi para nelayan untuk membantu optimalisasi penangkapan ikan," katanya.