"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Baca juga: Tembagapura ternyata sempat diguyur salju
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari selatan-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-27 knot," paparnya.
Ia mengemukakan kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Selat Lombok bagian utara, Lasssut Bali, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan selatan Merauke, dan Laut Arafuru.
Dampak angin kencang berpotensi peningkatan gelombang di kisaran 4-6 meter di perairan barat Kep. Mentawai, perairan P. Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Nias hingga Lampung.
Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah-Yogyakarta-Jawa Timur, perairan selatan Bali-NTB-P. Sumba, dan Samudra Hindia selatan Banten-P. Sumba.
Baca juga: BPBD Banten imbau warga waspadai potensi gelombang hingga 6 meter
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter 27-28 Juli