Petani di kawasan itu mengembangkan usaha pertanian pangan, hortikultura, dan palawija karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Bahkan, produksi pertanian itu bisa dikirim ke pasar lokal di Banten hingga Jakarta.
Hampir setiap hari petani memasok sayur-sayuran dan buah-buahan hingga puluhan ton dengan perguliran uang puluhan juta rupiah.
Keberhasilan petani di wilayahnya itu tidak lepas peran bimbingan Dede, mantan Kadis Pertanian Kabupaten Lebak, yang kini terjun di pertanian dataran rendah.
"Kami sendiri memasok sayuran dan pepaya ke Pasar Rau Serang dan Kebayoran Jakarta dan bisa menghasilkan pendapatan Rp12 juta/pekan," kata Suhari, yang hanya lulus SMP itu.
Saat ini kehidupan petani membaik dan sejahtera karena pendapatan kotor mereka bisa mencapai Rp10-15 juta per pekan.
Kebanyakan unggulan usaha tani itu hasil pengembangan budi daya sayur-sayuran, di antaranya ketimun, bayam, kangkung, kacang panjang, peria, dan pepaya california
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengapresiasi petani yang lahannya tidak ada jaringan irigasi namun pada perubahan iklim mengembangkan budi daya
tanaman sayuran dataran rendah.
Meski ancaman kekeringan dampak El Nino puncaknya Agustus -September mendatang, petani harus menghasilkan tanaman pangan termasuk sayuran.
Selama ini, sejumlah kecamatan sebagai sentra tanaman sayuran bisa memenuhi permintaan Pasar Rangkasbitung, Tanah Tinggi Tangerang, dan Kebayoran Jakarta.
Budi daya tanaman sayuran memang menjanjikan pendapatan petani karena permintaan pasar cukup tinggi.
Ke depan, ketika ada ancaman kekeringan, petani bisa mengganti tanaman padi ke tanaman sayuran untuk menjaga pendapatan petani sekaligus memelihara ketahanan pangan.
Ketika petani siasati kekeringan dengan beralih tanam sayuran
Oleh Mansyur suryana Sabtu, 22 Juli 2023 14:22 WIB
Baca juga: Leuwidamar sebagai kampung moderasi beragama wujudkan persatuan