Jakarta (ANTARA) - Ketua penyelenggara Olimpiade 2024 Paris Tony Estanguet mengakui bahwa akan ada kesulitan dalam 12 bulan ke depan hingga upacara pembukaan berlangsung.
Estanguet mengatakan kesulitan tersebut datang dari masalah utama transportasi dan keamanan, tanpa perlu menyembunyikan soal kerusuhan dan penjarahan yang mengguncang Prancis bulan ini.
"Kami tahu bahwa tahun lalu akan menentukan, tidak akan sederhana... ini akan menjadi tahun yang gila, tahun yang sulit," kata Estanguet, seperti disiarkan AFP, Rabu.
"Tapi kita harus tetap tenang," ujar Estanguet pada konferensi pers di Paris menjelang tanggal 26 Juli satu tahun sebelum Olimpiade Paris.
Baca juga: Atlet Rusia dan Belarus diperbolehkan ikuti Asian Games 2023
Terlepas dari kekerasan yang berkobar di Prancis setelah seorang remaja berusia 17 tahun ditembak mati oleh polisi di sebuah perhentian lalu lintas, Estanguet mengatakan masalah keamanan sudah ditangani.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan bahwa dia yakin Olimpiade Paris akan berlangsung "dalam lingkungan yang damai", meskipun banyak masalah berkobar di beberapa bagian ibu kota Prancis tempat acara Olimpiade akan berlangsung tahun depan.
Bach bahwa IOC bersimpati dengan mereka yang terkena dampak kekerasan.
"Pada saat yang sama kami dapat mencatat bahwa kerusuhan ini sama sekali tidak terkait dengan Olimpiade," kata Bach.
"Kami dapat merasakan dukungan besar dari rakyat Prancis untuk Olimpiade ini. Jadi kami sangat yakin bahwa Olimpiade dapat dan akan berlangsung dalam lingkungan yang damai."
Olimpiade Paris akan dibuka pada 26 Juli 2024 dan berlangsung hingga 11 Agustus diikuti oleh Paralimpiade dari 28 Agustus hingga 8 September.
Baca juga: Menpora optimistis satu emas panjat tebing Olimpiade di tangan Indonesia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyelenggara akui hadapi kesulitan setahun jelang Olimpiade Paris
Setahun jelang Olimpiade Paris, penyelenggara akui hadapi kesulitan
Rabu, 19 Juli 2023 11:10 WIB