Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan usulan libur Idul Adha 1444 Hijriah selama tiga hari, yakni pada 28-30 Juni, bertujuan supaya masyarakat memiliki waktu libur berkualitas bersama keluarga.
"Jadi, SKB-nya (surat keputusan bersama) sedang proses sekarang ditandatangani, begitu juga perpresnya," kata Azwar Anas di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan usulan libur Idul Adha selama tiga hari itu bukan semata-mata disebabkan oleh adanya perbedaan penetapan Idul Adha antara Pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Muhammadiyah, tetapi juga untuk menciptakan kualitas libur masyarakat dengan keluarga meningkat.
Baca juga: Antisipasi lonjakan penumpang, Bandara Soetta tambah rute baru selama libur Idul Adha
"Jadi, bukan semata-mata karena ada dua Idul Adha di hari berbeda, tetapi kan ini musim liburan anak-anak, sehingga quality time dari para ASN kita dan juga masyarakat Indonesia penting untuk berkumpul bersama keluarga," jelasnya.
Selain itu, tambahnya, libur panjang Idul Adha 2023 itu diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Jadi, untuk mendorong agar kualitas keluarga kita meningkat, kemudian juga ekonomi bergerak ke daerah-daerah, ya. Jadi, untuk Rabu dan Jumat menjadi cuti bersama dan hari Minggunya tetap libur nasional," katanya.
Namun demikian, kata dia, hal tersebut masih menunggu perpres. Presiden Joko Widodo sendiri pun, kata Azwar Anas, sangat berharap perekonomian di daerah dapat tumbuh dan berkembang dengan libur panjang Idul Adha.
Baca juga: TPID Tangerang diminta antisipasi kenaikan harga jelang Idul Adha
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpan RB: Libur Idul Adha tiga hari dorong waktu berkualitas