Masyarakat miskin di Kabupaten Lebak, Banten, pekan lalu memadati kantor kelurahan dan desa setempat.
Meski mengantre panjang, wajah mereka menebarkan senyum karena sebentar lagi menerima beras melalui program bantuan pangan yang diluncurkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Perum Bulog.
PT Pos Indonesia menyalurkan langsung ke titik -titik pendistribusian di kantor kelurahan dan desa setempat agar mudah terjangkau masyarakat.
Ribuan masyarakat miskin mengambil beras sebanyak 10 kilogram/kepala keluarga. Acara bagi-bagi beras bantuan tersebut berjalan lancar serta tertib.
Program bantuan pangan yang digulirkan Bapanas memberikan harapan kesejahteraan keluarga masyarakat miskin di Kabupaten Lebak.
Baca juga: Lurah Kepuh bagi sesi penyerahan beras bantuan pangan untuk cegah kerumunan
Ujang (45), warga Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kabupaten Lebak di Lebak, bersyukur menerima bantuan beras 10 kilogram. Bantuan serupa pernah diterima pada April 2023.
Bantuan pangan tersebut tentu meringankan beban ekonomi keluarga miskin.
Saat ini harga beras memang naik, seperti jenis medium KW 1 mencapai Rp12.500/kilogram, beras KW 2 Rp11.300/kilogram, dan beras KW 3 Rp10.200/kilogram.
Kenaikan harga beras itu dirasa memberatkan masyarakat miskin.
Oleh karena itu, bantuan beras itu disambut gembira masyarakat miskin karena dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Program bantuan beras juga melepaskan dari ancaman kerawanan pangan.
"Kami pagi-pagi sudah berangkat ke Kantor Kelurahan Rangkasbitung Timur bersama ratusan warga lain untuk pengambilan beras itu," cerita Ujang.
Ema Mbob (60), warga Rangkasbitung, mengatakan lega menerima bantuan beras 10 kilogram. Ini kali ketiga yang diterimanya, terhitung sejak April hingga Juni 2023.
Penyaluran beras itu dapat mengurangi beban ekonominya. Bantuan beras kali ini dirasakan Ema diterima pada saat yang tepat.
Sebab, penghasilan dari usaha kue keliling hanya mampu untuk beli beras 1,5 liter.
Jadi, bantuan beras itu dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga.
"Jadi, kami bisa mencukupi kebutuhan pangan keluarga dengan dua cucu untuk 2 pekan ke depan atau sampai Idul Adha 2023," kata Ema Mbob yang ditinggalkan suami sejak 14 tahun lalu.
Warga miskin dari Kecamatan Cimarga, Yati (50), mengaku menerima bantuan beras 10 kilogram dengan mengambil di kantor desa setempat.
Program bantuan pangan itu bermanfaat bagi keluarganya, terlebih suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan, saat ini sedang menganggur.
Ia senang menerima beras gratis dari pemerintah untuk memenuhi ketersediaan pangan keluarga.
Baca juga: Disperindagkop: Bantuan modal bagi UMKM lewat Tangerang Emas masih terbuka
Pendistribusian
Executive Manager Kantor Pos Rangkasbitung Kabupaten Lebak Priyo Kemala mengatakan sejauh ini pendistribusian program bantuan pangan berjalan lancar dan tidak ada masalah karena cuaca cukup normal.
Penyaluran bantuan beras itu didistribusikan ke 345 desa/kelurahan tersebar di 28 kecamatan.
Selama ini pendistribusian beras langsung diterima masyarakat peserta program bantuan pangan.
Petugas di lapangan akan mengantarkan beras ke rumah penerima jika mereka sakit.
Petugas bekerja cepat dengan 10 kantor pembantu untuk mendistribusikan beras ke desa-desa dan kelurahan.
Pendistribusian beras sebanyak 1.561,12 ton untuk masyarakat miskin yang menerima program bantuan pangan sebanyak 156.112 keluarga.
Selama ini, kualitas beras program bantuan pangan tersebut cukup bagus sehingga tidak ada komplain dari masyarakat.
Sebelum mendistribusikan beras, pihaknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan dengan melibatkan Satgas Pangan, dinas terkait, dan para pihak terkait.
Kepala Cabang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional (Divre) Kabupaten Lebak - Pandeglang Umar Said mengatakan pendistribusian program bantuan pangan untuk masyarakat miskin yang berpenghasilan rendah itu merupakan komitmen Pemerintah melalui Bapanas dan bermuara untuk peningkatan kesejahteraan.
Penyaluran beras bantuan itu dipastikan bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat miskin.
Pemkab Lebak terbantu adanya program bantuan pangan yang digulirkan Bapanas dan Kementerian Sosial.
Penyaluran bantuan sosial itu juga dapat mempercepat pengentasan warga dari kemiskinan ekstrem di daerah itu.
Saat ini program Kemensos juga telah bergulir, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan Kartu Indonesia Pintar.
Pemkab Lebak berharap program bantuan sosial itu dapat merealisasikan angka kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.
Baca juga: Satgas pangan Banten gelar rapat koordinasi pengendalian harga pangan
Bantuan anak stunting
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah mengatakan pihaknya kini menerima bantuan pangan untuk keluarga risiko stunting (KRS) guna mencegah kasus anak-anak tengkes di daerah itu.
Bapanas menyalurkan bantuan pangan berupa 1 kilogram daging unggas dan 10 butir telur kepada keluarga yang masuk kategori KRS.
Penyaluran pangan melibatkan pengawasan dari instansi terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan Hewan, dan DP3AKKB.
Mekanisme penyaluran pangan itu dari Bapanas ke PT Berdikari, selaku penanggung jawab, dan penyalurannya melalui PT Pos Indonesia.
Ia berharap penyaluran pangan itu bisa menurunkan kasus stunting. Penyaluran pangan untuk KRS itu didistribusikan PT Pos Indonesia awal Mei 2023 dan berjalan lancar.
Namun demikian, sebelum didistribusikan kepada masyarakat penerima daging unggas dan 10 butir telur, makanan bergizi ini terlebih dahulu diperiksa petugas Dinas Kesehatan Hewan setempat.
Jika Dinas Kesehatan Hewan merekomendasikan kondisi pangan layak dikonsumsi maka Pos Indonesia memberikan izin pendistribusian daging dan 10 butir telur.
Pengadaan daging unggas itu dari perusahaan di Cianjur, sedangkan telur oleh PT Berdirikari dari Kabupaten Lebak.
Pendistribusian pangan untuk KRS selama tiga bulan terhitung dari Mei – Juli 2023.
Pemerintah Kabupaten Lebak mencatat jumlah kasus stunting di kabupaten ini hingga April 2023 sebanyak 3.736 anak, hasil dari pengukuran 108 ribu balita.
Pihaknya optimistis kasus stunting tinggal 14 persen pada tahun 2024 bisa terealisasi sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
Sejumlah keluarga risiko stunting di Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa lega setelah menerima bantuan pangan tersebut.
Bantuan pangan itu dapat meningkatkan status gizi anak menjadi baik, sehingga bisa terbebas dari stunting.
“Bantuan pangan itu untuk kedua anak kami agar tidak mengidap stunting," kata Ubed (30) warga Cimarga, Kabupaten Lebak.
Meski mengantre panjang, wajah mereka menebarkan senyum karena sebentar lagi menerima beras melalui program bantuan pangan yang diluncurkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Perum Bulog.
PT Pos Indonesia menyalurkan langsung ke titik -titik pendistribusian di kantor kelurahan dan desa setempat agar mudah terjangkau masyarakat.
Ribuan masyarakat miskin mengambil beras sebanyak 10 kilogram/kepala keluarga. Acara bagi-bagi beras bantuan tersebut berjalan lancar serta tertib.
Program bantuan pangan yang digulirkan Bapanas memberikan harapan kesejahteraan keluarga masyarakat miskin di Kabupaten Lebak.
Baca juga: Lurah Kepuh bagi sesi penyerahan beras bantuan pangan untuk cegah kerumunan
Ujang (45), warga Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kabupaten Lebak di Lebak, bersyukur menerima bantuan beras 10 kilogram. Bantuan serupa pernah diterima pada April 2023.
Bantuan pangan tersebut tentu meringankan beban ekonomi keluarga miskin.
Saat ini harga beras memang naik, seperti jenis medium KW 1 mencapai Rp12.500/kilogram, beras KW 2 Rp11.300/kilogram, dan beras KW 3 Rp10.200/kilogram.
Kenaikan harga beras itu dirasa memberatkan masyarakat miskin.
Oleh karena itu, bantuan beras itu disambut gembira masyarakat miskin karena dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Program bantuan beras juga melepaskan dari ancaman kerawanan pangan.
"Kami pagi-pagi sudah berangkat ke Kantor Kelurahan Rangkasbitung Timur bersama ratusan warga lain untuk pengambilan beras itu," cerita Ujang.
Ema Mbob (60), warga Rangkasbitung, mengatakan lega menerima bantuan beras 10 kilogram. Ini kali ketiga yang diterimanya, terhitung sejak April hingga Juni 2023.
Penyaluran beras itu dapat mengurangi beban ekonominya. Bantuan beras kali ini dirasakan Ema diterima pada saat yang tepat.
Sebab, penghasilan dari usaha kue keliling hanya mampu untuk beli beras 1,5 liter.
Jadi, bantuan beras itu dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga.
"Jadi, kami bisa mencukupi kebutuhan pangan keluarga dengan dua cucu untuk 2 pekan ke depan atau sampai Idul Adha 2023," kata Ema Mbob yang ditinggalkan suami sejak 14 tahun lalu.
Warga miskin dari Kecamatan Cimarga, Yati (50), mengaku menerima bantuan beras 10 kilogram dengan mengambil di kantor desa setempat.
Program bantuan pangan itu bermanfaat bagi keluarganya, terlebih suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan, saat ini sedang menganggur.
Ia senang menerima beras gratis dari pemerintah untuk memenuhi ketersediaan pangan keluarga.
Baca juga: Disperindagkop: Bantuan modal bagi UMKM lewat Tangerang Emas masih terbuka
Pendistribusian
Executive Manager Kantor Pos Rangkasbitung Kabupaten Lebak Priyo Kemala mengatakan sejauh ini pendistribusian program bantuan pangan berjalan lancar dan tidak ada masalah karena cuaca cukup normal.
Penyaluran bantuan beras itu didistribusikan ke 345 desa/kelurahan tersebar di 28 kecamatan.
Selama ini pendistribusian beras langsung diterima masyarakat peserta program bantuan pangan.
Petugas di lapangan akan mengantarkan beras ke rumah penerima jika mereka sakit.
Petugas bekerja cepat dengan 10 kantor pembantu untuk mendistribusikan beras ke desa-desa dan kelurahan.
Pendistribusian beras sebanyak 1.561,12 ton untuk masyarakat miskin yang menerima program bantuan pangan sebanyak 156.112 keluarga.
Selama ini, kualitas beras program bantuan pangan tersebut cukup bagus sehingga tidak ada komplain dari masyarakat.
Sebelum mendistribusikan beras, pihaknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan dengan melibatkan Satgas Pangan, dinas terkait, dan para pihak terkait.
Kepala Cabang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional (Divre) Kabupaten Lebak - Pandeglang Umar Said mengatakan pendistribusian program bantuan pangan untuk masyarakat miskin yang berpenghasilan rendah itu merupakan komitmen Pemerintah melalui Bapanas dan bermuara untuk peningkatan kesejahteraan.
Penyaluran beras bantuan itu dipastikan bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat miskin.
Pemkab Lebak terbantu adanya program bantuan pangan yang digulirkan Bapanas dan Kementerian Sosial.
Penyaluran bantuan sosial itu juga dapat mempercepat pengentasan warga dari kemiskinan ekstrem di daerah itu.
Saat ini program Kemensos juga telah bergulir, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan Kartu Indonesia Pintar.
Pemkab Lebak berharap program bantuan sosial itu dapat merealisasikan angka kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.
Baca juga: Satgas pangan Banten gelar rapat koordinasi pengendalian harga pangan
Bantuan anak stunting
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah mengatakan pihaknya kini menerima bantuan pangan untuk keluarga risiko stunting (KRS) guna mencegah kasus anak-anak tengkes di daerah itu.
Bapanas menyalurkan bantuan pangan berupa 1 kilogram daging unggas dan 10 butir telur kepada keluarga yang masuk kategori KRS.
Penyaluran pangan melibatkan pengawasan dari instansi terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan Hewan, dan DP3AKKB.
Mekanisme penyaluran pangan itu dari Bapanas ke PT Berdikari, selaku penanggung jawab, dan penyalurannya melalui PT Pos Indonesia.
Ia berharap penyaluran pangan itu bisa menurunkan kasus stunting. Penyaluran pangan untuk KRS itu didistribusikan PT Pos Indonesia awal Mei 2023 dan berjalan lancar.
Namun demikian, sebelum didistribusikan kepada masyarakat penerima daging unggas dan 10 butir telur, makanan bergizi ini terlebih dahulu diperiksa petugas Dinas Kesehatan Hewan setempat.
Jika Dinas Kesehatan Hewan merekomendasikan kondisi pangan layak dikonsumsi maka Pos Indonesia memberikan izin pendistribusian daging dan 10 butir telur.
Pengadaan daging unggas itu dari perusahaan di Cianjur, sedangkan telur oleh PT Berdirikari dari Kabupaten Lebak.
Pendistribusian pangan untuk KRS selama tiga bulan terhitung dari Mei – Juli 2023.
Pemerintah Kabupaten Lebak mencatat jumlah kasus stunting di kabupaten ini hingga April 2023 sebanyak 3.736 anak, hasil dari pengukuran 108 ribu balita.
Pihaknya optimistis kasus stunting tinggal 14 persen pada tahun 2024 bisa terealisasi sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
Sejumlah keluarga risiko stunting di Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa lega setelah menerima bantuan pangan tersebut.
Bantuan pangan itu dapat meningkatkan status gizi anak menjadi baik, sehingga bisa terbebas dari stunting.
“Bantuan pangan itu untuk kedua anak kami agar tidak mengidap stunting," kata Ubed (30) warga Cimarga, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi sinergitas OPD dalam penanganan stunting
Baca juga: DP3AP2KB Tangerang bentuk 754 tim pendampingan keluarga tangani stunting