Serang (Antara News) - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten (Dispora) berupaya melestarikan olahraga tradisional masyarakat Banten, yang hampir punah karena masyarakat lebih mengenal olahraga prestasi yang biasa diselenggarakan di daerah maupun tingkat nasional.
"Melalui invitasi olahraga tradisional ini, kami ingin mencoba membangun kembali kesadaran masyarakat untuk mengenal olahraga tradisional sebagai warisan budaya dan kearifan lokal," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga usai membuka invitasi olahraga tradisional dalam rangkaian HUT Banten ke-15 di Pendopo Lama Gubernur Banten di Serang, Minggu.
Opar mengatakan, banyak masyarakat atau generasi muda yang tidak tahu atau tidak mengenal olahraga tradisional tersebut. Padahal kalau dilakukan atau dimainkan, olahraga tersebut selain bisa menyehatkan juga bisa menyenangkan karena ada unsur hiburannya dari olahraga tersebut.
"Untuk memasyarakatkan kembali olahraga tersebut, kita sudah punya wadahnya yakni Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). Kalau tidak salah, hasil inventarisir itu ada 58 jenis olahraga tradisional," kata Opar.
Ia mengatakan invitasi olahraga tradisional dalam rangkaian HUT Banten ke-15 yang diselenggarakan Dispora Banten diikuti perwakilan dari delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Adapun jenis olahraga tradisional yang dipertandingkan yakni gobak sodor, enggrang, hadang, dagongan dan terumpah panjang.
"Kan kalau olahraga prestasi yang biasa dipertandingkan, masyarakat sudah banyak yang dikenal dan bisa dimainkan. Olahraga tradisional ini yang masyarakat banyak tidak tahu," kata Opar.
Oleh akrena itu, kata Opar, kegiatan invitasi olahraga tradisional tingkat Provinsi Banten ini merupakan sarana sosialiasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal masyarakat Banten.
"Kami juga memberikan penghargaan dan uang pembinaan bagi mereka yang juara," katanya.