Tangerang (Antara News) - Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah meminta kepada PGRI sebagai organisasi profesi guru untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kota.
"Guru harus bisa menjadi bagian dari solusi perkembangan kota salah satunya beradaptasi dengan kemajuan teknologi tanpa mengecilkan pentingnya pendidikan budi pekerti anak didiknya," kata Arief R Wismansyah di Tangerang, Senin.
Arief juga mengingatkan terkait diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang membuka peluang bagi seluruh produk luar negeri untuk bersaing dengan produk lokal Indonesia.
Tidak hanya itu, dari sisi lapangan kerja pun masyarakat juga harus siap bersaing dengan tenaga asing. Oleh karenanya guru sebagai tenaga pendidik harus bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya berkualitas namun juga berkarakter.
"Tahun depan kita menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), mau enggak mau kita harus siap," katanya.
Oleh karena itu, Kota Tangerang sangat konsen terhadap pendidikan masyarakat. Pemkot telah mempunyai program Tangerang Cerdas yang tidak hanya berhubungan dengan beasiswa namun juga menjadikan Kota Tangerang yang cerdas memiliki daya saing dan kompetensi tinggi.
"Jaman sudah berubah, kalau dulu murid nilainya rendah diomelin sama orang tuanya, sekarang kalau ada siswa yang nilainya jelek guru yang ditegur orang tua siswa," ujarnya.
Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin menambahkan, Pemkot Tangerang mengapresiasi peran PGRI dalam memajukan Kota Tangerang. Maka itu, sebagai bentuk apresiasi, insentif guru naikkan.
"Belum lagi anggaran pendidikan yang mencapai Rp 1,2 Triliyun dan itu diluar anggaran pembangunan fisik sekolah," Sambungnya.
Wakil juga mengharapkan dedikasi dari seluruh anggota PGRI untuk membangun SDM yang berkualitas.
"PGRI harus bisa menjadi organisasi yang profesional, yang bisa menjadi panutan akan dedikasi dan keikhlasan dalam mengabdi," katanya.