Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) memastikan persediaan pangan atau sembako aman jelang hari raya Natal dan pergantian tahun baru dalam kondisi aman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Abduh Surahman di Tangerang, Senin, mengatakan masyarakat diimbau untuk tidak perlu berbelanja berlebihan, secukupnya saja sesuai kebutuhan.
Baca juga: Realisasi penerimaan pajak PBB Kota Tangerang lampaui target
"Sehingga tidak terjadi panic buying, di lapangan seluruh petugas pun terus melakukan pengamanan untuk meminimalisir adanya pedagang nakal," kata Abduh usai meninjau di Pasar Anyar.
Pemerintah Kota Tangerang bersama petugas gabungan Polres Metro Tangerang Kota, Bulog, Perumda Pasar Kota Tangerang serta Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) melakukan pengecekan atau survei harga pangan dan sembako di beberapa Pasar di Kota Tangerang.
Terdapat tiga pasar yang dilakukan pengecekan harga diantaranya pasar anyar, pasar Saraswati Ciledug dan Pasar Malabar Cibodas. Adapun yang ditinjau petugas gabungan adalah beras, pangan hewani yaitu daging sapi, ayam dan telur, komoditi cabai, bawang hingga sembako seperti minyak dan gula pasir.
Hasilnya, dari 12 item yang disurvei ada lima item yang mengalami kenaikan yang salah satunya beras premium yaitu dari Rp12.000 menjadi Rp12.400 ribu per liter.
Sementara beras medium, dari Rp9.650 menjadi Rp10.300 per kilogram, naik Rp650. Sedangkan untuk pangan hewani daging sapi dan ayam stabil, namun telur ayam naik Rp600 menjadi Rp31.600 per kilogram.
Lanjutnya, komoditi yang naik lumayan tinggi ialah cabai rawit hijau dari Rp43.750 menjadi Rp55.000, naik Rp11.250 per kilogram. "Bawang merah terpantau turun dari Rp35.000 menjadi Rp31.400 dan bawang putih dari Rp25.000 menjadi Rp21.600 per kilonya. Serta minyak goreng curah dan gula pasir lokal terpantau stabil," jelasnya.
Ia pun menyatakan, dengan kenaikan komoditas di bawah lima persen masih bisa ditoleransi. Namun, jika beberapa hari ke depan terjadi kenaikan di atas lima persen akan ditindaklanjuti lebih jauh.
"Jika kenaikan di atas lima persen, seperti cabai rawit hijau, DKP akan berkoordinasi dengan Paskomnas dan Bulog untuk melihat apa yang bisa dilakukan untuk harga komoditi tersebut turun. Disamping itu, DKP pun bersiap jika diperlukan adanya Bazar Murah untuk menekan harga pasar," kata Abduh.