Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten mengembangkan sistem pertanian tanpa menggunakan pupuk kimia sebagai upaya meningkatkan kualitas tanaman pertanian di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika di Tangerang, Rabu, mengatakan bahwa pengembangan produk pertanian ini dilakukan tanpa menggunakan pupuk kimia agar hasilnya lebih alami dan sehat.
Baca juga: Pemkab Tangerang waspadai potensi lonjakan kasus COVID-19 jelang akhir tahun
"Kami sudah melakukan pelatihan dan memperkenalkan sistem pertanian ramah lingkungan kepada para petani. Dan ini merupakan upaya meminimalisir penggunaan pupuk kimia pada tanaman," katanya.
Ia menerangkan, penggunaan pupuk organik dilakukan juga sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, karena bila pupuk kimia digunakan terlalu sering pada tanaman akan berbahaya jika dikonsumsi manusia.
Menurutnya, penggunaan pupuk organik atau biosaka dalam pertanian ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
"Pupuk organik juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Berbeda dengan kimia," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Padi Irigasi dan Rawa Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Rachmat menambahkan, biosaka merupakan elisitor yang berperan sebagai signaling agar tanaman tumbuh dan berproduksi lebih bagus.
"Biosaka memiliki kandungan hara makro-mikro rendah dan tidak beracun bagi tanaman. Kandungan hormon enzim, spora, dan bakteri terbilang tinggi. Dan PGPR yang terkandung pada biosaka juga baik untuk pertumbuhan tanaman dan produksi," ujar dia.
Pemkab Tangerang kembangkan sistem pertanian tanpa pupuk kimia
Rabu, 7 Desember 2022 23:33 WIB
Pupuk organik juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Berbeda dengan kimia