Pandeglang (Antara) - Anggota F-PPP DPR RI Okky Asokawati menyatakan keterwakilan perempuan di DPR periode 2015-2020 turun jika dibandingkan periode sebelumnya.
"Pada periode sebelumnya jumlah perempuan yang menjadi anggota DPR RI mencapai 117 orang, tapi sekarang hanya 97 orang," katanya saat seminar nasional pilar kebangsaan bertema "Peran Masyarakat Agama dalam Menjaga Kebhinekaan Indonesia" di Pandeglang, Minggu.
Padahal seharusnya keterwakilan di lembaga legislatif, baik pusat maupun daerah perlu ditingkatkan.
Perempuan, kata dia, memiliki empati lebih tinggi terhadap berbagai permasalahan dan kepentingan masyarakat. Pada banyak permasalahan anggota DPR dari kalangan perempuan lebih vokal dibandingkan laki-laki.
"Saat pembahasan BPJS Kesehatan anggota legislatif dari kalangan perempuan yang lebih aktif memperjuangkan program tersebut," kata anggota MPR dari F-PPP itu.
Bahkan, kata dia, ketika kasus beras plastik yang sampai sekarang masih menjadi pembicaraan masyarakat, anggota dewan dari kalangan perempuan juga begitu peduli dan meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah itu.
Anggota Komisi IX DPR RI itu juga menyatakan terus memperjuangkan berbagai program yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
"Kebetulan saya di Komisi IX yang banyak mengurusi hal berkaitan dengan masyarakat, seperti kesehatan, keluarga berencana serta penempatan dan perlindungan TKI. Saya terus memperjuangkan hak masyarakat itu," ujarnya
Untuk itu ia berharap ke depan akan lebih banyak perempuan yang menjadi anggota legislatif, baik di pusat maupun di daerah agar berbagai kepentingan masyarakat bisa diperjuangkan, karena empatinya yang tinggi terhadap rakyat.
"Dalam sesi tanya jawab tadi juga ada keinginan dari masyarakat agar perempuan bisa maju dalam berbagai hal, termasuk legislatif dan pemilihan kepala daerah, alasannya hanya satu karena dirasakan lebih empati," ujarnya.