Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan anggaran sekitar Rp96 miliar untuk biaya tidak terduga (BTT) dalam RAPBD Banten 2023.
"Naik sekitar Rp12 miliar dari tahun ini" kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti di Serang, Jumat.
Baca juga: Pj Gubernur Banten utamakan sinergi BPK sebagai kontrol eksternal
Rina mengatakan, anggaran BTT tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi dampak bencana serta inflasi seperti yang tahun ini juga disalurkan untuk mengantisipasi dampak inflasi dan juga bencana alam
Sementara untuk BTT dalam APBD Banten murni 2022 dianggarkan sebesar Rp84,4 miliar dan dinaikan dalam APBD perubahan 2022 menjadi sebesar Rp92,6 miliar.
"Sudah terealisasi sebesar Rp5,6 miliar," kata Rina.
Menurutnya, dalam BTT tersebut dianggarkan Rp35 miliar untuk penanganan inflasi dan sisanya penanganan bencana.
"Jadi yang terealisasi Rp5,6 miliar itu untuk penanganan inflasi sisanya Rp200 jutaan untuk pemberian jaminan hidup (jadup) korban bencana di Pandeglang pada Februari lalu sekitar 487 KK.
"Jadup ini dikasih selama dua bulan masing-masing sekitar Rp300 ribuan, per bulan selama dua bulan" kata Rina.