Cilegon (AntaraBanten) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon menyiapkan sebanyak delapan ton beras cadangan pemerintah untuk keperluan operasi pasar murah di sejumlah lokasi.
"Kami berharap melalui operasi pasar beras murah ini dapat menstabilkan harga di pasaran," kata Kepala Bidang Perdagangan dan Pasar Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, Ahmad Satiri saat dihubungi di Cilegon, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan operasi pasar itu bertujuan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli beras.
Selain itu juga dapat menstabilkan kembali harga beras di pasaran.
Selama ini, warga sangat berat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehubungan terjadi kenaikan beras tersebut.
Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog Divre Serang-Cilegon menjual beras murah jenis medium.
Harga beras operasi pasar tersebut dijual kepada masyarakat sebesar Rp7.400/kilogram.
"Saya kira harga beras itu relatif murah dibandingkan harga di pasaran mencapai Rp9.500/kg," katanya.
Ia mengatakan, pendistribusian beras murah itu dalam satu kemasan sebanyak lima kilogram.
Mereka warga yang membeli beras murah tersebut dibatasi hanya 10 kilogram untuk satu kepala keluarga.
Operasi pasar itu, menurut dia, cukup efektif menurunkan harga beras.
Bahkan, beberapa jenis beras medium cenderung menurun dibandingkan sepekan lalu.
"Kami terus melaksanakan operasi beras murah di sejumlah titik agar harga di pasaran kembali normal," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kota Cilegon mengaku bahwa mereka terbantu dengan adanya operasi pasar beras murah yang digelar oleh pemerintah daerah.
"Kami merasa lega membeli beras murah ini sebanyak 10 kilogram dengan harga Rp74.000, padahal dipasaran mencapai Rp110.000," kata Endoh, ibu rumah tangga warga Kota Cilegon.