Tangerang, Banten (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni mengungkapkan angka stunting di daerah itu dari tahun ke tahun telah menunjukkan penurunan.
Ia mengatakan di Tangerang, Selasa, angka stunting tahun 2018 yakni 19,1 persen dan turun menjadi 15,3 persen pada 2021. Angka ini lebih rendah dibanding dengan angka stunting Provinsi Banten sebesar 24,5 persen, bahkan juga lebih rendah dari angka nasional yaitu 24,4 persen.
Baca juga: Pemkot Tangerang serahkan Surat Keputusan P3K untuk 842 guru
“Namun, upaya percepatan penurunan stunting masih perlu terus dilakukan oleh Kota Tangerang, khususnya untuk mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dengan itu, dengan Rembuk Stunting ini kita menyatukan persepsi dan membangun komitmen bersama, untuk sama-sama bergerak menyelesaikan kasus kurang gizi kronis pada anak,” katanya dalam kegiatan Rembuk Stunting di Ruang Akhlakul Kharimah.
Ia pun menjelaskan, usai Rembuk Stunting ini Dinkes akan mengirimkan data anak kurang gizi ke kecamatan dan kelurahan berdasarkan data by name by address.
Selanjutnya, semua stakeholder akan berkolaborasi melakukan pemantauan dan penanganan kepada anak tersebut di masing-masing wilayah secara intens.
"Harapannya, di akhir 2022 ini angka stunting 15,3 persen tersebut dapat berkurang seperempatnya, sehingga angka yang ditargetkan nasional dapat tercapai lebih cepat. Tentu, ini butuh kerjasama dan komitmen semua pihak," tegasnya.
Kata dr Dini, hingga saat ini Pemkot Tangerang telah berusaha meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
"Strategi tersebut didukung dengan peningkatan peran lintas sektor dan masyarakat mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal inilah yang akan kita tingkatkan," katanya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan salah satu indikator masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang sehat. Masalah stunting biasanya terkait dengan pola asuh yang kadangkala timbul dari ketidakperdulian orangtua.
Pemerintah harus hadir bersama pemangku kepentingan lainnya bersama RT/RW, kader atau relawan agar mengawal hal ini. "Jika memungkinkan satu bayi satu pendamping," kata Wali Kota Arief.
Kepala Dinkes: Angka stunting Kota Tangerang turun setiap tahun
Selasa, 28 Juni 2022 17:53 WIB
Strategi tersebut didukung dengan peningkatan peran lintas sektor dan masyarakat mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal inilah yang akan kita tingkatkan