Rumah warga di Jampang Cikoneng, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, roboh hingga rata dengan tanah karena tanah bergerak, namun beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
"Kami, malam itu, menginap di rumah kerabat, sehingga selamat dari reruntuhan bangunan rumah," kata Marhadi (45), seorang pemilik rumah warga Jampang Cikoneng, Kabupaten Lebak, Senin.
Baca juga: Warga korban bencana alam di Kabupaten Lebak berharap rumah hunian tetap
Baca juga: Warga korban bencana alam di Kabupaten Lebak berharap rumah hunian tetap
Masyarakat Jampang Cikoneng, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, kini sebagian tinggal bersama kerabat maupun orang tua di luar daerah juga ada yang tinggal di tenda pengungsian.
Namun, ada juga yang nekat menempati rumah dengan kondisi terancam roboh.
Saat ini, kata dia, jumlah rumah yang terdampak bencana tanah bergerak di daerah itu sebanyak 41 kepala keluarga ( KK)."Kami sejak sepekan itu sudah tidak menempati rumah usai dinding dan bagian atap terpisah akibat tanah bergerak," katanya menjelaskan.
Dia kini bingung setelah rumahnya roboh karena tidak memiliki uang untuk kembali membangun tempat tinggal.
Pemerintah setempat sejak tahun 2019 hingga kini belum merealisasikan pembangunan rumah hunian tetap.
Padahal, kata dia, tahap pertama sebanyak 73 unit rumah sudah dibangun rumah hunian tetap bagi warga korban tanah bergerak.
"Kami berharap pemerintah segera membangun rumah hunian tetap agar warga korban bencana alam bisa hidup nyaman, " katanya menjelaskan.
Sarnata, seorang tokoh masyarakat setempat, mengatakan warganya yang terdampak bencana tanah bergerak sejak tiga tahun terakhir tercatat 41 rumah yang kondisinya rusak berat dan sedang.
Selama ini, mereka menunggu kepastian untuk direlokasi agar hidup nyaman dan aman.
"Kami menyambut positif setelah pemerintah setempat menjanjikan tahun ini bisa dialokasikan untuk rumah hunian tetap," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengimbau masyarakat yang kondisi rumahnya terancam roboh agar mengungsi ke tempat lain untuk menghindari kecelakaan.
Sebab, saat ini curah hujan cenderung meningkat, sehingga dikhawatirkan rumah mereka roboh.
BPBD Lebak juga kini sudah mengajukan tahap dua warga korban bencana tanah bergerak di Kampung Jampang Kuning, Desa Sidomanik, Kecamatan Cimarga.
"Kami mengajukan anggaran relokasi untuk rumah hunian tetap itu senilai Rp1 miliar," katanya.*