Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menggelar program penyediaan pangan murah untuk masyarakat di Kabupaten Tanggerang, Banten, Minggu.
"Menteri Pertanian selalu menyampaikan di tengah kesulitan masyarakat dalam menghadapi masa-masa mereka menjalankan ibadah penuh ketenangan, dengan memenuhi kebutuhan pangan secara sempurna," kata Penanggung Jawab Pangan Kementan Provinsi Banten, Siti Munifah.
Baca juga: Wagub Banten Andika Hazrumy salurkan zakat dari ASN
Dia menjelaskan kata sempurna di mana ketika masyarakat membutuhkan kebutuhan pokok dapat tersedia dengan harga terjangkau. Mentan selalu mendorong produsen dan petani untuk memproduksi, tetapi juga memantau produksi di masing-masing wilayah.
"Kalau ada yang kelebihan produksi, kita diminta mendistribusikan dan bekerjasama dengan kementerian/Lembaga serta institusi lain ke wilayah yang produksinya kurang," jelasnya.
Program pangan murah itu digelar di Halaman Markas Kodim Tigaraksa, Tanggerang, Banten. Program itu bekerjasama dengan TNI/Polri hingga produsen penyedia kebutuhan pokok.
Munifah berharap program pangan murah itu mendekatkan 12 bahan pokok strategis menjadi kebutuhan masyarakat dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran.
"Antusias masyarakat sangat tinggi, karena selisih harga yang ditawarkan cukup besar untuk beberapa komoditas pangan," ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Korem 052/Wijayakarna, Brigjen TNI Rano Tilaar menegaskan saat ini pemerintah sedamg fokus untuk pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19.
"Masyarakat tidak kesulitan dalam menghadapi lebaran karena mendapatkan barang barang lebih murah dan kompetitif," katanya.
Salah seorang pengunjung pasar murah, Ami mengaku antusias dengan kegiatan itu. Sebagai ibu rumah tangga, mereka terbantu mendapatkan harga bahan pokok lebih murah dari yang dijual di pasar.
"Beli daging harganya Rp85 ribu per kilogram, kalau di pasar Rp150 ribu. Saya juga beli minyak goreng Rp45 ribu per dua liter," jelasnya.
Kementerian Pertanian gelar program penyediaan pangan murah di Banten
Senin, 25 April 2022 21:14 WIB
Kalau ada yang kelebihan produksi, kita diminta mendistribusikan dan bekerjasama dengan kementerian/Lembaga serta institusi lain ke wilayah yang produksinya kurang