Serang (ANTARA) - Presiden Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP), Anthony Prabowo Susilo mengatakan penyelamatan 45 Antasari (sekarang Antasari Place) di Jalan Raya Pangerang Antasari, Jakarta Selatan, dengan mengambil alih kepemilikan merupakan langkah terbaik dari kerugian yang lebih besar dari pemilik unit.
Diundang oleh kurator dan mayoritas pembeli untuk memberikan solusi pada ketidakpastian keberlanjutan proyek Antasari Place, pengambilalihan proyek apartemen disertai beberapa kondisi yang disepakati antara mayoritas pembeli, kreditur dan pengembang pada Perjanjian Perdamaian yang telah berketetapan hukum.
Baca juga: PT Indonesian Paradise Property Tbk hadirkan Antasari Place
Anthony dalam keterangan tertulis, Kamis, mengungkapkan INPP menyadari kapabilitasnya dalam melakukan berbagai upaya yang dapat menyelamatkan konsumen dari kerugian yang lebih besar.
Beberapa pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut, salah satunya adalah penerapan konsep mixed-use pada pengembangan Antasari Place yang sesuai fokus konsep pengembangan Perseroan sejak 2010.
Sampai saat ini, INPP telah menghadirkan properti dengan mengusung konsep ini di 4 lokasi, yaitu Bali, Bandung, Makassar dan Jakarta.
"Sebagai informasi, proyek Antasari Place adalah proyek ke 25 yang dilakukan oleh INPP dan kesemua pembangunan sebelumnya dapat diselesaikan dengan baik, bahkan ada yang dapat kami selesaikan sebelum target. Rekam jejak ini pasti menjadi pertimbangan kuat kurator dan kreditur ketika mengundang kami," ungkap Anthony.
Antasari Place yang sedianya dijanjikan rampung pada Oktober 2017, nyatanya hingga INPP mengambil alih saham PDS pada September 2021 hanya terdiri dari basement parkir 5 lantai.
Anthony mengaku harus cermat menerapkan berbagai strategi agar dapat meyakinkan pembeli akan keseriusannya menyelesaikan proyek Antasari Place di antaranya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa mitra seperti perbankan, konsultan manajemen dan baru-baru ini membuka marketing gallery yang berlokasi sama dengan proyek.
"Tantangan terbesar kami saat ini adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan dan menjaga nilai investasi yang telah ditanamkan pembeli, harapan kami dengan adanya marketing gallery ini masyarakat, khususnya pembeli dapat melihat langsung progres pembangunan Antasari Place ketika berkunjung," lanjut Anthony.
Dukungan INPP yang memiliki rekam jejak di berbagai kota besar di Indonesia, memberi suntikan semangat dan optimisme kepada jajaran manajemen baru PDS untuk dapat menyelesaikan proyek Antasari Place tepat waktu.
Namun selain pengalaman dan profesionalisme pengembang, kerjasama solid antara pengembang dan pembeli merupakan faktor penting untuk menyelesaikan apartemen Antasari Place.
"Kami mengharapkan kedua belah pihak dapat bersinergi melaksanakan kewajiban masing-masing demi cita-cita bersama, yaitu mewujudkan apartemen Antasari Place ini," pungkas A.H. Bimo Suryono Direktur Utama PDS.
INPP bersama PDS telah menunjuk beberapa konsultan untuk membantu persiapan pembangunan seperti PTI Architect sebagai arsitek, PT Gistama Intisemesta untuk sipil, PT Citrapesona Hijau untuk lansekap, Paul Adam Façade untuk fasad, PT Mepro Indo Consultant sebagai konsultan Mekanikal dan Elektrikal.
Dan selanjutnya finalisasi beberapa konsultan lain seperti konsultan lighting, acoustic, ritel dan public facilities interior, signages dan lain-lain. Selain itu juga telah menunjuk manajemen properti Cushman & Wakefield Indonesia dan manajemen ritel Cornerstone di tahap awal pembangunan sebagai bukti keseriusan dan komitmen INPP & PDS.
Proses tender kontraktor utama dibuka sejak bulan Januari 2022 lalu. Penunjukan kontraktor utama rencananya dilakukan pada bulan April 2022 mendatang. Konstruksi Tower I akan dimulai pada Juni 2022 dan target pelaksanaan topping off 12-18 bulan setelah pembangunan dimulai yaitu sekitar Juni-Desember 2023. Proses pembangunan Tower I dijadwalkan selesai dalam 30-36 bulan setelah pembangunan dimulai yaitu sekitar Desember 2024-Juni 2025.
Komitmen
Sejak 2010 INPP fokus mengembangkan kawasan mixed-use. Hal ini merupakan upaya INPP dalam menjawab kebutuhan masyarakat untuk memiliki tempat tinggal yang nyaman, aman, dan mampu memenuhi kebutuhan melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, sekolah, olahraga, rekreasi, belanja dalam satu area yang terintegrasi.
Beberapa properti dengan konsep tersebut telah dikembangkan dan dioperasikan oleh INPP seperti One Residence yang bersebelahan dengan HARRIS Hotel Batam Center di Batam, yang ketika melakukan serah terima kepada konsumen pada 2019 dilakukan dua bulan lebih awal dari waktu yang dijanjikan.
Sejak tahun 2017, INPP juga melanjutkan pengembangan kawasan mixed-use Sahid Kuta Lifestyle Resort yang sebelumnya terdiri dari beachwalk Shopping Center dan hotel bintang lima, Sheraton Bali Kuta Resort, kini dilengkapi dengan proyek hunian beachwalk Residence, hotel bintang tiga, Yello Kuta dan hotel bintang empat, Aloft Kuta, Bali. Visi ini pun dilanjutkan dengan pengembangan proyek Apartemen 31 Sudirman Suites dan Hyatt Place di Makassar yang saat ini dalam proses penyelesaian.
Pelaksanaan groundbreaking 31 Sudirman Suites Makassar terlaksana 3 bulan lebih awal dari waktu yang dijanjikan dan topping off yang tetap berjalan tepat waktu pada 17 November 2021 lalu meski 28 bulan dari 36 bulan pembangunan dilakukan di tengah kondisi pandemi.
Menurut Anthony, perusahaan akan terus fokus untuk menjadi pengembang terdepan yang fokus dalam pengembangan properti gaya hidup dan meningkatkan pengembangan kawasan mixed-use, hal ini sejalan dengan tujuan INPP untuk menghadirkan proyek properti yang ikonik.
Presdir INPP: Penyelamatan 45 Antasari langkah terbaik
Kamis, 21 April 2022 19:30 WIB
Sampai saat ini, INPP telah menghadirkan properti dengan mengusung konsep ini di 4 lokasi, yaitu Bali, Bandung, Makassar dan Jakarta