Omzet perajin gula aren di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkat pada bulan suci Ramadhan seiring dengan peningkatan permintaan komoditas tersebut untuk oleh-oleh dan keperluan lain.
"Biasanya Rp3 juta kini menjadi Rp7 juta per tiga hari. Kami memastikan pendapatan gula aren itu dapat menggulirkan ekonomi masyarakat pedesaan," kata Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai kebakaran selama Bulan Ramadhan
"Biasanya Rp3 juta kini menjadi Rp7 juta per tiga hari. Kami memastikan pendapatan gula aren itu dapat menggulirkan ekonomi masyarakat pedesaan," kata Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai kebakaran selama Bulan Ramadhan
Wilayah Lebak merupakan sentra produksi gula aren karena didukung perkebunan nira atau pohon kaung. Banyak masyarakatnya daerah ini mengembangkan perkebunan nira untuk memproduksi gula aren.
Jumlah perajin gula aren di wilayah Lebak sebsnyak 148 perajin dengan lahan perkebunan nira seluas 170 hektare.
Produksi gula aren dari Lebak dipasok ke Pasar Rangkasbitung dan beberapa daerah lainnya, seperti Bogor, Jakarta, Tangerang hingga Bandung.
Perajin gula aren menjual ke penampung bervariasi tergantung kualitas mulai Rp200 ribu sampai Rp350 ribu/toros atau lima ikat gula aren.
Pemilik Toko Najwa , Awa (45) yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kewalahan melayani permintaan gula aren pada bulan Ramadhan itu.
Konsumen membeli gula aren dengan jumlah banyak untuk dijadikan oleh-oleh atau "buah tangan".
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa mengatakan produksi gula aren dari Lebak merupakan yang terbesar di Provinsi Banten, mencapai ribuan ton per bulan untuk dipasok ke berbagai daerah di Tanah Air.
Pemerintah Kabupaten Lebak menetapkan gula aren menjadi produk unggulan daerah.
Gula aren dari daerah ini cukup alami dan masuk kategori organik.
Perkebunan aren milik petani tidak terpapar pupuk kimia dan tumbuh di kawasan pegunungan dan perbukitan yang tersebar di Kecamatan Sobang, Cijaku, Cigemblong, Cihara, Malingping, Panggarangan, Bayah, Cilograng, Cibeber, Leuwidamar, Cirinten, Muncang, dan Lebak Gedong.
"Kami mencatat 5.815 perajin gula aren dengan omzet hingga menembus Rp96,65 miliar per tahun, " katanya menambahkan.