Serang (ANTARA) - Skill (keahlian) dalam memahami (literasi) keuangan harus bisa dikuasai semua orang tetapi kenyataannya masih banyak perempuan Indonesia yang belum sadar akan hal tersebut.
Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2019, indeks literasi keuangan perempuan masih lebih rendah dari laki-laki, yaitu 36,13 persen.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta BPKH susun strategi investasi dana haji
Begitu pula dalam hal investasi, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di tahun 2021 mengatakan bahwa investor laki-laki mendominasi jumlah investor pasar modal, di angka 62,45 persen, dan investor perempuan di angka 37,55 persen.
Melihat fenomena itu, dan sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional 2022, Sribuu dan Amartha baru saja berkolaborasi menggelar webinar gratis bertajuk #Fiercenancial Fest.
"Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi literasi keuangan perempuan Indonesia sehingga mewujudkan perempuan Indonesia yang fierce dan powerful," kata Nadia Amalia, selaku CEO Sribuu dalam keterangan tertulis, Minggu.
Diketahui, Sribuu adalah aplikasi perencanaan keuangan untuk milenial dan Gen Z.
Sedangkan Amartha, pionir fintech P2P lending yang menghubungkan investor dengan pengusaha mikro pedesaan.
Nadia Amalia mengatakan, maksud dari literasi keuangan ini sendiri, sangatlah mudah untuk dipahami.
Yakni, jika dipersingkat bagaimana seseorang bisa mengerti kondisi keuangannya dan memahami pengeluarannya sehari-sehari.
"Literasi keuangan ini, kalau kita ambil singkatnya itu sebenarnya bagaimana kita bisa mengerti kondisi keuangan kita dan digunakan untuk apa," kata Nadia dalam sesi ‘Be #Fiercenancial: Perempuan Fierce=Perempuan Cerdas Finansial’.
Dalam sesi yang sama, Joviana Aprilia, Head of Funding Amartha, juga menjelaskan bahwa investasi itu bisa harus disesuaikan dengan pendapatan dan tujuan keuangan tiap perseorangan.
"Misalnya kamu punya gaji 3 juta, itu harus dilihat kamu perlu berapa untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder seperti self reward untuk diri sendiri setiap bulannya," katanya.
"Make sure kamu sudah bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan dana darurat baru setelah itu bisa kasih budget untuk investasi sesuai dengan perhitungan kamu tadi," sambungnya.
"Kalau aku setiap bulannya bisa investasi sekitar 20-30% pendapatan, tapi kalau memang kebutuhan kamu banyak gak usah dipaksakan di persentase terlalu besar dulu, kamu bisa mulai dari 10 persen dulu," jelas Joviana.
Tidak hanya Nadia dan Joviana, #Fiercenancial Fest juga menghadirkan tiga pembicara lainnya, yaitu Nadhira Afifa, Samira Shihab, dan Agata Paraskita.
Mereka membahas berbagai topik yang dapat membantu perempuan Indonesia untuk mencapai kesuksesannya serta cara mengatasi agar tidak burnout dalam dunia pekerjaan.
#Fiercenancial Fest dihadiri oleh lebih dari 600 peserta dengan antusiasme yang tinggi.
Selama acara berlangsung, audiens dengan ramai "membanjiri" kolom komentar YouTube dan kolom chat Zoom dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dan berbagai komentar positif tentang berbagai topik yang disampaikan.
Agar mempermudah audiens dalam mengakses keempat sesi yang edukatif dan inspiratif, seluruh sesi acara #Fiercenancial Fest juga dapat diakses melalui akun YouTube Sribuu.
Skill literasi keuangan harus dikuasai semua orang
Minggu, 27 Maret 2022 16:13 WIB
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi literasi keuangan perempuan Indonesia