Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Provinsi Banten mengevakuasi seorang pelajar SMP dari Jakarta yang terseret ombak di Pantai Ciantir kawasan pesisir perairan Sawarna, Kabupaten Lebak.
"Kami hingga kini masih melakukan pencarian di sekitar Pantai Ciantir," kata Kabag Operasional Kantor SAR Banten Heru saat dihubungi di Kebakaran, Minggu.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak siap relokasi warga korban pergerakan tanah
Sebelumnya, enam pelajar SMP berangkat dari Jakarta pada hari Jumat (25/2) untuk menikmati liburan akhir pekan di Kabupaten Lebak.
Pada Minggu pagi, mereka berenang di sekitar Pantai Ciantir.
Ketika mereka akan berenang, sukarelawan pengamanan pantai (lifeguard) memperingatkan mereka agar tidak berenang karena cuaca buruk. Akan tetapi, mereka tetap nekat.
Pada saat berenang, mereka terseret ombak, kemudian mereka meminta pertolongan.
Ketika mereka akan berenang, sukarelawan pengamanan pantai (lifeguard) memperingatkan mereka agar tidak berenang karena cuaca buruk. Akan tetapi, mereka tetap nekat.
Pada saat berenang, mereka terseret ombak, kemudian mereka meminta pertolongan.
Mendengar teriakan minta tolong, sukarelawan pengamanan pantai setempat langsung melakukan pertolongan.
Lifeguard berhasil menyelamatkan lima orang, sementara seorang lagi hingga kini masih dalam pencarian.
Lifeguard berhasil menyelamatkan lima orang, sementara seorang lagi hingga kini masih dalam pencarian.
Korban pelajar yang terseret ombak itu bernama Ai Pamungkas (15) warga Pasar Rebo Jakarta, sedangkan lima orang yang selamat bernama Putra Bagus Nandra (15), Nurdiansyah (14), Revan Bintang (14), Eka Ramadani (14), dan Novrijal (16) .
"Kami berharap sore ini wisatawan yang terseret ombak bisa ditemukan," kata Heru.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan bahwa pihaknya telah mengimbau pemilik wisatawan dan nelayan agar meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk di Perairan Banten bagian selatan.
"Peringatan kewaspadaan itu untuk menghindari kecelakaan laut," katanya.
Ia berharap wisatawan tidak berenang karena bisa menimbulkan kecelakaan laut, apalagi gelombangnya cukup tinggi hingga di atas 2,5 meter.