Pandeglang, Banten (ANTARA) - Dalam rangkan memberikan wadah penyaluran kreativitas bagi para siswa, Kantor Bahasa Provinsi Banten menggelar kegiatan Bengkel Alih Wahana Sastra (Musikalisasi Puisi) bagi Generasi Muda di Kabupaten Pandeglang.
Kegiatan yang bertujuan mengenalkan, memahamkan, dan menumbuhkan sikap positif generas muda terhadap musikalisasi puisi, serta memberi wadah penyaluran bakat dan kreativitas di bidang sastra, khususnya musikalisasi puisi tersebut dilaksanakan selama 3 hari mulai Selasa hingga Kamis (22-24 Februari 2022) di Hotel Rizki Pandeglang.
Acara yang dibuka oleh Asisten Daerah Kabupaten Pandeglang, Drs. H. Ramadani, M.Si. itu diikuti 50 siswa SMA/SMK/MA se-Kabupaten Pandeglang secara luring (offline) dan 25 siswa secara daring (online).
Mereka berasal dari Kabupaten Pandeglang yakni SMAN 4, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 10, SMAN 11, SMAN 12, SMKN 1, SMKN8, MAN 2, dan MAN 4. Lima sekolah lainnya berasal dari luar Pandeglang yakni SMAN 1 Rangkasbitung, SMKN 1 Rangkasbitung, SMAN Bayah, SMKS Perbankan Yaris, dan SMKS Utama Insani.
Tiga narasumber pada acara tersebut yaitu Firman Hadiansyah, Adhitya Angga Pratama, dan Wahyudin memberikan materi tentang puisi, musik, dan musikalisasi puisi.
Selain memberikan materi berupa teori, ketiga narasumber mendampingi para peserta selama 3 hari pelatihan untuk melakukan praktik langsung pembuatan musikalisasi puisi yang akan ditampilkan pada hari penutupan.
Para peserta bengkel alih wahana sastra ini diharapkan dapat melanjutkan kegiatan mereka dengan mengikuti lomba Musikalisasi Puisi tingkat Provinsi yang rutin diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Banten dan menjadi perwakilan provinsi pada ajang nasional di Puncak Acara Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2022.
Sejak dicanangkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) tahun 2016, Kantor Bahasa Provinsi Banten telah melaksanakan kegiatan implementasi praktik baik literasi berupa sayembara penulisan bahan bacaan, bengkel bahasa dan sastra.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mengembangkan budaya literasi. Pengembangan budaya literasi dilakukan melalui pendidikan yang terintegrasi mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat sebagai prasyarat kecakapan hidup di abad ke-21.
Penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting, tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat.
Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan literasi budaya serta kewargaan.
Salah satu implementasi praktik baik literasi adalah bengkel alih wahana sastra berupa musikalisasi puisi. Kemerduan bunyi puisi jika dipadukan dengan musik akan semakin indah.
Paduan keindahan puisi dan kemerduan musik itulah yang dikenal dengan musikalisasi puisi.
Kantor Bahasa Banten Gelar Musikalisasi Puisi bagi Generasi Muda
Selasa, 22 Februari 2022 13:10 WIB
Tiga narasumber pada acara tersebut yaitu Firman Hadiansyah, Adhitya Angga Pratama