Tangerang, (Antara Banten) - Pemerintah Kota Tangerang, mulai menerapkan
pengangkutan sampah pada malam hari di sejumlah titik untuk mengatasi
beban kemacetan saat siang hari.
"Pengangkutan sampah pada malam hari pun untuk mengurangi bau tak sedap
dari pengangkutan sampah," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Arief
mengatakan, pengangkutan sampah pada malam hari merupakan terobosan
dalam rangka untuk menciptakan wilayah yang bersih.
Selain itu, peningkatan penduduk di Kota Tangerang menyebabkan secara otomatis timbulan sampah pun meningkat.
"Maka itu, kita buat strategi baru untuk pengelolaan sampah," ujarnya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Ivan Yulianto
menuturkan, sebagai daerah industri, perdagangan dan pemukiman, sampah
merupakan yang utama saat ini.
Berbagai upaya pun telah dilakukan seperti satu kendaraan setiap
kelurahan dan menyediakan Bank Sampah agar tidak semua kendaraan
membuangnya ke TPA Rawa Kucing.
Kemudian, Pemkot Tangerang pun melibatkan kelompok peduli lingkungan
dari masyarakat mulai tingkat RT/RW, kelurahan hingga kecamatan.
"Saat ini ada 162 kendaraan truk pengangkut sampah dan 1700 petugas
kebersihan yang melakukan kebersihan dan pengangkutan sampah sebanyak
1500 ton sehari," ujarnya.
Taruna Djangkaru, Kabid Kebersihan, menambahkan, sebagai langkah awal pengangkutan
sampah pada malam hari, telah dimulai pada tanggal 14 Mei.
Adapun titik yang telah dilakukan pengangkutan sampah malam hari yaitu
TMP Taruna, Jalan Perintis, Kisamaun, Dimyati, MT Haryono, Veteran,
Sudirman, Thamrin, Kali Pasir, Jalan Daan Mogot, Jalan HAsyim Ashari dan
Jalan Maulana Hasanudin.
Untuk
mendukung penerapan pengangkutan sampah malam hari, TPA Rawa Kucing
telah disiapkan seperti lampu PJU serta alat beratnya. "Kita lakukan
bertahap untuk pengangkutan mala hari," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang bekerjasama dengan Lembaga Riset
Muda Indonesia, mulai mengoperasikan inovasi teknologi pengolahan sampah
CGC Sapu Jagat yang mampu mereduksi sampah dengan kapasitas minimal 30
ton sampai 100 ton sampah sehari untuk setiap unitnya.
CGC Sapu Jagat mampu tidak mengeluarkan polusi asap, suara
dan bau maupun kerusakan air dan tanah saat operasional kerjanya. Alat
ini mampu mendaur ulang sampah menjadi energi terbarukan berupa listrik
sampai dengan 100 KWH hingga 1 MWH disetiap titiknya.
CGC merupakan teknologi pengolahan sampah berbasis teknologi elektro
plasma yang efektif dan mampu menghancurkan sampah dalam waktu satu jam
dengan suhu 1000 hingga 8000 celcius pada level 8. Alat ini memiliki
keunggulan yakni tidak menggunakan BBM untuk mengoperasikan, dapat
dioperasikan di TPST, TPA, kawasan perumahan maupun pulau.
Lalu, tidak diperlukan pemilihan sampah sebelum dibakar karena dapat
mengelola semua kondisi sampah, biaya operasional yang murah, aman dan
jam operasional dapat menyesuaikan SDM yang ada.
Sangat ramah lingkungan karena bebas emisi berbahaya, dapat
dikonversikan menjadi energi terbarukan dan memiliki hasil sampingan
berupa
insektisida dan abu.
Kota Tangerang Mulai Terapkan Pengangkutan Sampah Malam Hari
Jumat, 16 Mei 2014 7:18 WIB