Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Muhammad Agil Zulfikar mengingatkan masyarakat di daerah ini disiplin mematuhi protokol kesehatan menghadapi lonjakan kasus COVID-19 sehingga penyebaran penyakit yang membahayakan itu tidak meluas.
"Protokol kesehatan itu lebih efektif untuk memutus mata rantai penularan COVID-19," katanya di Lebak, Ahad.
Baca juga: Kemenag Lebak: Protokol kesehatan wajib diterapkan saat perayaan Imlek
Baca juga: Kemenag Lebak: Protokol kesehatan wajib diterapkan saat perayaan Imlek
DPRD Lebak sangat memikirkan melonjaknya kasus COVID-19 tersebut agar tidak meluas menyerang masyarakat.
Karena itu, kata dia, pemerintah daerah dan Satgas COVID-19 harus benar-benar melakukan tindakan preventif atau pencegahan dengan menyosialisasikan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Begitu juga masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dan tidak melakukan kerumunan karena berpotensi penularan virus mematikan itu karena penularan COVID-19 jenis varian Omicron juga melalui percikan (droplet), sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan protokol kesehatan.
Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan tindakan mitigasi pencegahan penyakit yang membahayakan itu.
Selama ini, pihaknya mengapresiasi kesiapan dengan mendirikan ruangan isolasi yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) setempat, di mana ruangan isolasi itu untuk menghadapi potensi lonjakan penyebaran kasus COVID-19 jenis Varian Omicron.
Selain itu pihak rumah sakit juga menyiapkan keterisian tempat tidur dan obat-obatan.
"Kami berharap persiapan penanganan pasien COVID-19 itu berjalan baik, " kata Muhammad Agil Zulfikar.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan ruangan isolasi itu dipusatkan di Gedung BPPS Provinsi Banten dengan menampung 80 tempat tidur.
Mereka adalah pasien COVID-19 juga, yang selama ini menjalani isolasi dilayani tenaga medis dan mendapatkan konsumsi makanan.
"Semua pasien yang tinggal di ruangan isolasi gratis tanpa dipungut biaya, " katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono mengatakan saat ini jumlah kasus COVID-19 meningkat dari sebelumnya
15 orang, namun kini naik menjadi 32 orang.
Karena itu, pihaknya kini mengoptimalkan 3T,yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatmen (pengobatan).
"Kami minta warga agar waspada penyebaran COVID-19 baik jenis varian Omicron dan Delta," demikian Triatno Supiono.