Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) membentuk forum relawan inovasi untuk mengkordinasikan pengembangan kampung domba juhut sebagai 'pilot project' sistem inovasi daerah.
Kepala Balitbangda Banten Muhammad Ali Fadillah di Serang, Rabu mengatakan, 'Forum Koordinasi Saba Juhut' terdiri dari perwakilan lembaga pemerintah dan non pemerintah seperti Kadin, Perguruan Tinggi, asosiasi dan perorangan mewili kepakaran di bidangnya masing-masing.
"Tujuan forum ini untuk mengkordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan dan mendukung Kampung Domba Juhut di Pandeglang sebagai 'pilot project' inovasi sentra agribisnis di Banten," kata Ali Fadillah.
Ia berharap forum tersebut dipusatkan di Kabupaten Pandeglang karena lokasinya berdekatan dengan Kampung Domba Juhut Pandeglang.
"Forum ini nanti akan mengkordinasikan program dan kegiatan, dari berbagai sektor. Seperti tahap awal ini, bagaimana supaya jalan menuju lokasi tersebut lebih baik," katanya.
Menurutnya, dengan forum koordinasi tersebut, Kampung Domba Juhut bisa menjadi wadah untuk proses penguatan daya saing pada sektor pertanian. Sehingga, kedepan dari sentra agribisnis tersebut tidak hanya menjual kambing atau domba, tapi ada nilai tambah dari turunan produk yanh dikembangkan di lokasi tersebut.
"Bahkan PT Krakatau Steel melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) siap membantu pengembangan, karena KS punya binaan UMKM dalam pengolahan industri kulit," kata Ali.
"Ada tiga hal penting yang akan kita kembangkan dari sentra industri tersebut, yakni riset yang berkesinambungan, difusi hasil riset dan inovasi," kata Ali.
Pihaknya saat ini sudah menggandeng tiga Perguruan Tinggi (PT) di Banten yakni Untirta, Institut Teknologi -ndonesia (ITI) dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (STISIP) Banten Raya Pandeglang.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untirta Sadeli Hanafi menyambut baik langkah Balitbanda Banten dalam membentuk forum tersebut. Pihaknya siap mendukung dalam menerapkan hasil kajian dan penelitian Iptek di Untirta misalnya dalam model pemasaran produk, bidang pengemasan atau pengolahan hasilnya.
"Banyak hasil penelitian dosen yang bisa diterapkan hasilnya untuk di lokasi itu," kata Sadeli Hanafi.
Sementara itu Ketua STISIP Banten Raya Sisiwara mengatakan, pembentukan forum kordinasi tersebut penting dalam upaya mensinergikan pengembangan Saba Juhut, untuk memudahkan kordinasi pemangku kepentingan.
"Siapapun nanti yang terlibat dalam pengembangan Kampung Domba Juhut, harus berkordinasi dan disesuaikan dengan 'roadmap' sistem inovasi daerah (SIda) Banten serta sesuai kewenangannya," kata Sisiwara.
Banten Bentuk Forum Relawan Inovasi Kampung Domba Juhut
Kamis, 24 April 2014 8:32 WIB