Tangerang (ANTARA) - Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, H. Majid mengatakan aksi yang dilakukan para pedagang dengan mendatangi gedung DPRD adalah murni menyampaikan aspirasi tanpa ditunggangi pihak manapun.
Ia mengatakan aksi yang dilakukan pedagang dilakukan karena menurunnya pendapatan pedagang yang disebabkan karena adanya dua pasar Induk di Kota Tangerang. Maka itu, para pedagang akan terus menyampaikan aspirasi dengan harapan ada solusi dari Pemerintah Kota Tangerang.
"Kita tegaskan sekali lagi ini murni pergerakan dari kami pedagang kecil dan tidak ada pihak manapun yang menunggangi. Karena itu kami disini ingin meminta solusi dari pak Walikota," kata H. Majid dalam keterangan persnya Kamis.
Oleh karena itu para pedagang Pasar Induk Jatiuwung berharap agar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memberikan solusi dengan melakukan komunikasi langsung. Sehingga harapan pedagang yakni peningkatan omset dapat terwujud dan pasar tak lagi sepi.
"Kami berharap Wali Kota Tangerang Arief bertemu dan duduk bareng dan mendengarkan aspirasi dari kami. Sehingga ada solusi terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung dan pasar induk Tanah Tinggi. Sebelumnya juga kami sudah mengadukan permasalahan ini ke DPRD yang ditemui oleh Ketua DPRD Gatot Wibowo," katanya.
Ia mengatakan pedagang yang kini berjualan di Pasar Induk Jatiuwung sebelumnya berdagang di Pasar Induk Tanah Tinggi. Para pedagang tersebut pindah karena Pasar Induk Tanah Tinggi tak akan diperpanjang izinnya. Tetapi hingga kini Pasar Induk Tanah Tinggi tetap beroperasi sehingga pembeli terpecah menjadi dua.
Ia berharap Pemkot Tangerang dapat memberikan solusi terbaik. Sebab demikian, nantinya yang menjadi korban terkait permasalahan dualisme pasar ini para pedagang.
Ia menyampaikan di Pasar Induk Jatiuwung saat ini telah diisi sebanyak 60 persen pedagang dari jumlah 1.300 kios dan lapak yang disiapkan oleh pengelola.
"Disini kami mohon peranan dari pak Walikota untuk memberikan solusi atas permasalahan ini. Karena memang yang menjadi korban kami pedagang," katanya.
Sebelumnya Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo usai menerima audensi para pedagang Pasar Induk Jatiuwung mengatakan akan segera meminta konfirmasi secara langsung kepada Wali Kota dan pihak lainnya dalam mencari solusi aspirasi pedagang.
"Nanti dalam hearing kita akan tahu jawabannya, karena nanti kita ingin konfirmasi dahulu dengan pihak terkait dan dinas. Baik Indagkop, Perizinan dan Perkim. Ini kan terkait RDTM di wilayah nanti kita akan cek semuanya," kata dia.
Selain itu, Gatot Wibowo juga berpendapat, idealnya hanya ada satu pasar induk di Kota Tangerang. Keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang diklaim pasar terluas se-Provinsi Banten sangat efektif.
"Idealnya cuma satu, tidak ada aturan tertulis sih tapi melihat kapasitas jumlah penduduk penyebarannya. Kalau pasar induk itu rata-rata satu kalau saya tahu ya. Termasuk Jakarta cuma ada Kramat Jati," katanya.
Pedagang pasar Jatiuwung tegaskan gerakannya murni tanpa ditunggangi
Kamis, 13 Januari 2022 21:49 WIB