Pandeglang (ANTARA) - Dalam rangka memperingati hari AIDS Sedunia, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar seminar penguatan komitmen dalam pencegahan dan pengendalian HIV/Aids, IMS , dan Hepaptitis bagi tenaga kesehatan di fasilitasi kesehatan primer yang digelar di sekretariat Ikatan Bidan Indonesia, IBI Pandeglang. Hal ini menjadi perhatian Pemkab setempat dalam melakukan langkah strategis sebagai upaya pencegahan danpengendalian HIV/Aids di Pandeglang, Rabu, 1 Desember 2021.
Seiring dengan tujuan hari Aids sedunia, HAS 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia, IDI Pandeglang, Ikatan Bidan Indonesia, IBI Pandeglang menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Aids sedunia tahun 2021.
Baca juga: Percepat vaksinasi, Pemkab Pandeglang gelar gebyar vaksinasi COVID-19 serentak di 35 Kecamatan
Peringatan Hari Aids sedunia pada tahun 2021 dengan tema nasional, akhiri Aids, cegah HIV, akses untuk semua, dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarat dalam pencegahan dan pengendalian HIV/Aids dan infeksi menular seksual, IMS melalui penggerakan sumber daya yang melibatkan semua sektor terkait.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Aids 2021 ini adalah bertujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mencegah infeksi dan penularan HIV/Aids dan IMS. Selain itu, menguatkan kolaborasi terintegrasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian HIV/Aids dan IMS kemudian meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri Aids sebagai ancaman kesehatan masyarakat.
“Adapun kegiatan yang kita selenggarakan dengan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2021 diantaranya kami menggelar gebyar pemeriksaan triple eliminasi HIV, Sipilis, Hepatitis pada ibu hamil serentak di 36 puskesmas dengan target sasaran ibu hamil sebanyak 3.600 orang. Kemudian melakukan Talk show di salah satu radio bersama bidang pengendalian penyakit, mengupas tentang HIV/Aids. Talk show live instagram . serta sejumlah kegiatan lainnya,” katanya.
Dewi menambahkan, peringatan Hari Aids sedunia 2021 ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan, sebagai langkah konkrit dalam mencapai ending Aids 2030.
“Peringatan Hari AIDS Sedunia 2021 ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan, sebagai langkah konkrit dalam mencapai Ending AIDS 2030,” ujarnya.
Kepala Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular, P3M pada Dinkes Pandeglang, Kartirini mengatakan, dalam kurun waktu tahun 2021 Dinas Kesehatan mencatat orang dengan HIV/Aids, ODHA di Pandeglang mencapai 47 orang. Namun, jumlah ini menurun jika dibanding dengan kasus tahun 2020 lalu yang mencapai 62 kasus. Menurutnya, jika dibanding dengan tahun 2019, Kenaikan kasus ODHA di Kabupaten Pandeglang melonjak, yakni mencapai 62 orang. sedangkan di tahun 2019 hanya 20 kasus. Namun di tahun ini trend kasus HIV/Aids kembali mengalami penurunan, dengan jumlah 47 kasus. ia menyebut, orang dengan HIV/Aids tidak bisa seketika meninggal dunia, tapi prosesnya cukup lama, yaitu sekitar 12-15 tahun. Namun penyakit itu ditegaskannya, tidak bisa sembuh.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam kurun waktu satu tahun pihaknya telah intes melakukan pendataan, karena saat ini di Kabupaten Pandeglang sudah dapat melakukan layanan deteksi di 36 puskesmas dan dua rumah sakit di Kabupaten Pandeglang. Sehingga ini akan lebih maksimal dalam mengetahui kasus HIV/Aids di Pandeglang. Namun diakuinya, untuk layanan pengobatan saat ini baru ada tiga tempat. Yakni di RSUD Berkah, Puskesmas Panimbang, dan Labuan.
“Tapi yang pasti untuk kasus baru di tahun 2021 ini sampai sekarang adalah 47 kasus yang positif, tahun kemarin 62, tahun kemarin lagi sektar 20. mudah mudahan tidak ada lagi, deteksi kita sudah mulai bagus, kemungkinan orang orang yang bersiko terkena hiv. pelayanan untuk pengobatan, kalau deteksi kita di 36 puskesmas dan 2 rumah sakit, tapi untuk layanan pengobatan kita baru ada 3 tempat. rsud berkah, puskesmas panimbang, dan labuan," katanya. (Adv)