Kota Cilegon (ANTARA) - Guna membantu percepatan vaksinasi di Kota Cilegon, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Banten, bersama BIN Pos Daerah Kota Cilegon, Kamis (28/10), kembali menggelar serbuan vaksinasi di Kota Cilegon.
Tak hanya melakukan vaksinasi, petugas BIN yang datang bersama petugas kesehatan Puskesmas Citangkil juga membagikan ratusan paket bantuan makanan dan vitamin untuk warga.
Kepala Pos Daerah BIN Kota Cilegon Suatril mengatakan, vaksinasi tahap dua dengan jumlah 1.500 dosis yang digelar hari ini, dilakukan tak hanya di lingkungan Weri dan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, tetapi juga dengan melakukan jemput bola ke rumah-rumah warga untuk memfasilitasi vaksinasi para lansia agar tidak perlu antre di pos layanan kesehatan, terlebih akses lansia menuju pusat layanan kesehatan sangat terbatas.
"Vaksinasi hari ini kita ada dua titik dengan target 1.500 yang pertama itu SMA yang kedua door to door tapi kita fokuskan untuk lansia karena mereka tidak bisa datang ke layanan kesehatan Puskesmas, Makanya kita datang ke rumah-rumah mereka," Jelas Asril sapaan akrab Kaposda BIN Kota Cilegon.
Langkah BIN Daerah Banten ini juga mendapat apresiasi dari Ria Efriani tokoh penggerak masyarakat sekitar, lantaran upaya BIN memfasilitasi warga untuk melaksanakan vaksinasi, khususnya program door to door ke rumah-rumah warga kepada lansia dinilai sangat membantu.
"Alhamdulillah saya bersyukur dna berterimakasih kepada BIN yang sudah mengadakan vaksinasi door to door untuk lansia. Karena kita tahu kalau lansia itu kan sudah sepuh, kalau harus antre itu kasian jadi kita senang kalau ada BIN yang door to door," Ria.
Sementara itu, pihak BIN berharap upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan dalam membantu pemerintah daerah memutus rantai penyebaran COVID-19, diharapkan dapat mendorong terbangunnya kekebalan komunal masyarakat yang tangguh, sehingga ekonomi bisa kembali tumbuh.
BIN Banten datangi rumah-rumah tuntaskan vaksin lansia di Kota Cilegon
Kamis, 28 Oktober 2021 16:04 WIB
Vaksinasi hari ini kita ada dua titik dengan target 1.500 yang pertama itu SMA yang kedua door to door tapi kita fokuskan untuk lansia karena mereka tidak bisa datang ke layanan kesehatan Puskesmas, Makanya kita datang ke rumah-rumah mereka