Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia anthony Sinisuka Ginting mengaku sudah menyiapkan strategi jitu untuk mengalahkan pemain Taiwan Chou Tien Chen pada laga penyisihan terakhir Grup A Piala Thomas yang berlangsung Rabu siang WIB.
Dalam pertandingan yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ginting memetik kemenangan straight game 22-20, 21-16 atas Chou dalam waktu 51 menit.
Baca juga: Piala Thomas: Fajar/Rian takluk oleh pasangan Taiwan peraih emas Olimpiade Tokyo
“Dari masuk lapangan, saya sudah merancang strategi permainan. Ritme dan pola permainan saya juga bisa diterapkan semuanya. Sehingga di gim kedua tinggal meneruskan saja,” kata Ginting dalam keterangan resmi PP PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
“Seandainya pun gagal, saya sudah siapkan pola yang lain. Inilah yang mengantarkan saya menang," tambahnya.
Selain menyiapkan strategi permainan, pemain berusia 24 tahun itu juga mengaku terus berusaha untuk tampil maksimal dan tidak membuat banyak kesalahan yang bisa menguntungkan lawan pada laga tersebut.
“Dari awal, saya mencoba untuk terus bermain all out, main maksimal untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaik saya. Apalagi ini partai yang sangat menentukan dan penting untuk nasib Indonesia,” ujar Ginting.
Atas hasil yang diraihnya itu, pemain jebolan klub bulu tangkis SGS PLN Bandung itu pun mengaku senang sekaligus bersyukur karena ia dapat menyumbang angka kemenangan untuk Skuad Garuda dalam ajang turnamen beregu bergengsi itu.
“Saya senang dan bersyukur bisa menyumbangkan angka pertama bagi Indonesia di pertandingan yang sangat menentukan ini. Apalagi, saya sudah banyak gagal dan belum menyumbang angka sejak Piala Sudirman lalu,” ungkap Ginting.
Sementara itu, menurut asisten pelatih tunggal putra PP PBSI Irwansyah, Ginting sempat bermain ragu-ragu saat menghadapi Chou. Namun kemudian ia mencoba lebih tenang dan perlahan-lahan bisa mengusir keraguannya itu.
“Ginting sempat ragu-ragu. Tetapi setelah bisa bermain tenang dan rileks, permainannya keluar semua. Ginting juga tak monoton dan lebih bervariasi dalam bermain. Di gim kedua, tempo dipegang Ginting terus, dan dia bisa main apa saja, lebih enak mainnya,” jelas Irwansyah.