Jakarta (ANTARA) - Menyusul masih tingginya angka kematian perempuan akibat kanker payudara, PT Uni-Charm Indonesia Tbk bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menggelar aksi "pink ribbon" untuk meminimalkan kematian akibat kanker payudara.
Menurut Presiden Direktur PT. Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii di Jakarta, Selasa, pink ribbon merupakan pesan dalam kemasan produk tentang pentingnya meningkatkan kesadaran deteksi dini kanker payudara melalui Sadari (periksa payudara sendiri)
"Cara melakukan SADARI dijelaskan di bagian belakang kemasan dengan ilustrasi untuk mendorong konsumen dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan mudah di rumah meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19," kata Yuji dalam jumpa pers, Selasa.
Yuji mengatakan apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (sebesar 16,6%) dan tingkat kematian (sebesar 9,6%) di Indonesia akibat kanker payudara cenderung tinggi.
Kanker payudara masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia terutama perempuan Indonesia. Menurut data The Global Cancer Observatory tahun 2020, kanker payudara di Indonesia merupakan kanker paling banyak ditemukan pada perempuan dengan proporsi 30,8% dari total kasus kanker lainnya, yakni terdapat 65.858 kasus baru.
Sementara itu, kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua penyebab kematian akibat kanker dengan persentase sebesar 9,6%. Salah satu penyebab tingginya angka kasus kejadian dan kematian akibat kanker payudara adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan pemeriksaan kanker payudara secara klinis, dimana menurut riset Kemenkes di tahun 2016, tingkat penetrasi SADARI adalah 46,3%. dan SADANIS 4,4%.
Linda Agum Gumelar, Ketua dan pendiri YKPI yang turut hadir dalam acara peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon ini sangat mengapresiasi kerjasama yang diambil oleh PT UniCharm Indonesia Tbk.
"Dukungan donasi kepada YKPI dari sebagian penjualan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition ini akan dimanfaatkan oleh YKPI untuk mendukung program-program YKPI khususnya sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara sekaligus mengkampanyekan SADARI dengan tujuan menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut sesuai dengan visi YKPI yaitu Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut,” katanya.
Selain itu Dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk, sebagai Ahli Bedah Onkologi dan Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) yang juga menjadi narasumber dalam acara peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon juga turut mengapresiasi kegiatan ini, Ia menjelaskan bahwa masih sekitar 70% pasien kanker payudara datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut.
Padahal jika kanker payudara terdeteksi lebih awal, akan ada lebih banyak pilihan perawatan dan kesempatan untuk bertahan hidup juga akan lebih besar, bisa mencapai 95% apabila terdeteksi pada stadium pertama.
Pada saat yang sama, telah hadir pula dr. Khairatu Nissa Rangkuti, seorang penyintas kanker payudara, yang berbagi pengalamannya sebagai penyintas dan menceritakan pentingnya deteksi dini.
Ia menjelaskan bahwa informasi tentang SADARI seperti yang terdapat dalam kemasan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition ini tentunya perlu diketahui dan dipraktikkan oleh setiap perempuan di Indonesia.
Charm gandeng YKPI minimalkan kematian kanker payudara
Sabtu, 9 Oktober 2021 7:38 WIB
Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (sebesar 16,6%) dan tingkat kematian (sebesar 9,6%) di Indonesia akibat kanker payudara cenderung tinggi.