Tangerang (ANTARA) - Turap situ di Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten kini dibangun kembali setelah sebelumnya ambruk pada Rabu (25/8) lalu akibat tidak kuat menahan beban timbunan lumpur yang diambil dari dasar situ tersebut.
"Sudah kami perbaiki bangunan turap yang ambruk itu. Sekarang sudah rapih," kata Pelaksana Lapangan PT Aris Makmur Mandiri, Pahruroji, di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Satgas: Pasien COVID-19 yang isolasi di Tangerang tersisa 616 orang
Menurutnya, setelah terjadinya ambruk pada turap situ, pihaknya pun dalam hal ini pelaksana proyek langsung memperbaikinya.
"Kemarin ambruk karena ada kesalahan saat menurunkan urugan dengan alat berat. Urugan Over Load. Tapi saat ini sudah rapih kembali," katanya.
Ia mengatakan, proyek pembangunan situ itu merupakan program revitalisasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dengan nilai proyek sebesar Rp9. 346. 500.000.
"Nilainya Rp9, 3 miliar, " ujarnya.
Ia mengaku, proyek revitalisasi situ tersebut sudah berjalan sejak 8 Februari 2021 dengan target penyelesaiannya sampai 5 Oktober 2021.
"Target selesai sampai 5 Oktober 2021," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pembangunan turap situ Kelapa Dua yang berada di Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang ambruk, pada Rabu (25/8) lalu.
Informasi yang didapat, bahwa ambruknya turap tersebut akibat tidak kuat menahan beban dari timbunan lumpur yang diambil di dasar situ.
Dalam pembangunan itu pun, baru berjalan selama 7 hari, dan berdasarkan situs lpse.pu.go.id Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) bahwa proyek revitalisasi situ Kelapa Dua ini masuk dalam program strategis nasional melalui pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dengan nilai anggaran sebesar Rp13,9 miliar.
Sempat ambruk, turap situ di Kabupaten Tangerang kembali dibangun
Selasa, 31 Agustus 2021 23:25 WIB
Informasi yang didapat, bahwa ambruknya turap tersebut akibat tidak kuat menahan beban dari timbunan lumpur yang diambil di dasar situ