Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah mengajak generasi muda dapat menangkal paham radikalisme dan terorisme, karena bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami minta generasi muda hati-hati jika menggunakan media sosial dan jangan mudah mempercayai persoalan agama," kata Politisi PPP Lebak, Rabu.
Baca juga: Tetua Badui Jaro Saija ajak warganya sukseskan program vaksinasi
Hal itu dikatakannya terkait penangkapan salah satu ustadz pesantren di Kecamatan Warunggunung, Lebak diduga terlibat jaringan terorisme.
Sekarang kelompok penyebaran ideologi paham radikalisme dan terorisme mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi digitalisasi melalui media sosial.
Penyebaran penggunaan media sosial itu dinilai lebih efektif dan mudah untuk mempengaruhi masyarakat, terutama kalangan generasi anak muda.
Menurut dia, generasi muda merupakan fase mencari jati diri sehingga terkadang lebih percaya pada media sosial tanpa termasuk persoalan agama. Untuk itu, bila tidak berhati-hati tentu sangat berbahaya.
"Kami minta generasi muda hati-hati jika menggunakan media sosial dan jangan mudah mempercayai persoalan agama," kata Politisi PPP Lebak, Rabu.
Baca juga: Tetua Badui Jaro Saija ajak warganya sukseskan program vaksinasi
Hal itu dikatakannya terkait penangkapan salah satu ustadz pesantren di Kecamatan Warunggunung, Lebak diduga terlibat jaringan terorisme.
Sekarang kelompok penyebaran ideologi paham radikalisme dan terorisme mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi digitalisasi melalui media sosial.
Penyebaran penggunaan media sosial itu dinilai lebih efektif dan mudah untuk mempengaruhi masyarakat, terutama kalangan generasi anak muda.
Karena itu, pihaknya sebagai wakil rakyat tentu memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kepada generasi muda agar mampu menangkal paham radikalisme dan terorisme.
"Kami minta generasi muda dapat menangkal gerakan paham radikal dan teroris itu," kata Ketua Fraksi PPP.
Selain itu, pihaknya juga menyesalkan dan merasa kaget dengan adanya informasi ustadz di Warunggunung ditangkap Detasemen Khusus ( Densus) 88 Mabes Polri karena diduga terlibat terorisme.
Selain itu, pihaknya juga menyesalkan dan merasa kaget dengan adanya informasi ustadz di Warunggunung ditangkap Detasemen Khusus ( Densus) 88 Mabes Polri karena diduga terlibat terorisme.
Semestinya, kata dia, kasus tersebut tidak boleh terjadi jika dideteksi dari awal oleh unsur Muspida Kabupaten Lebak baik itu Polres maupun Kodim.
Kedua institusi itu harus betul-betul pro aktif terjun langsung untuk melakukan pembinaan dan penyelidikan agar paham radikalisme dan terorisme bisa dicegah untuk masuk ke wilayah Kabupaten Lebak, katanya.
"Kami berharap peran Babinsa TNI dan Babinmas Polri juga harus lebih ditingkatkan lagi, " katanya menegaskan.