Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengajak warganya untuk menyukseskan program vaksinasi karena manfaat cukup besar pencegahan pandemi COVID-19.
"Kami sudah berupaya menyampaikan ajakan vaksinasi, namun warganya belum mau divaksin, " kata Jaro Saija di Lebak, Rabu.
Baca juga: Permintaan tas koja Badui meningkat tajam
Baca juga: Permintaan tas koja Badui meningkat tajam
Masyarakat Badui hingga kini belum bersedia untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 karena masih mempercayai mampu mengantisipasi pandemi COVID-19 melalui pengobatan air dan 20 dedaunan.
Pengobatan itu, kata dia, sejak nenek moyang dengan melakukan mantra-mantra untuk kemampuan penyembuhan air dan dedaunan tertentu.
"Kami berharap warga mau divaksin untuk mencegah virus corona," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dirinya sudah dua kali mengikuti vaksinasi di Puskesmas Cisimeut guna mendukung program pemerintah untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Masyarakat Badui yang berpenduduk sekitar 11.600 jiwa tersebar di 68 perkampungan diharapkan memeroleh vaksinasi agar Indonesia terbebas dari corona.
Saat ini, aparat pemerintah desa terus melakukan sosialisasi kepada warganya.
"Kami berharap warganya dapat menerima vaksinasi, namun jika mereka tidak mau tentu tidak dipaksa, " katanya menjelaskan.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut Kabupaten Lebak, dr Maytri Nurmaningsih mengatakan pihaknya sudah mengagendakan vaksinasi di kawasan pemukiman Badui yang dipusatkan di Kantor Desa Kanekes setempat.
Petugas vaksinator menargetkan sasaran vaksinasi bagi warga Badui sebanyak 180 orang.
Namun, kata dia, ternyata warga Badui tidak ada yang datang ke kantor desa tersebut untuk mengikuti vaksinasi.
"Kami saat ini melakukan pendekatan dengan tetua dan lembaga adat agar warga Badui menerima vaksinasi," katanya menjelaskan.