Tangerang (ANTARA) - Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD melaksanakan penghijauan dengan menanam 13.000 pohon berbagai jenis di sejumlah tempat guna mendukung upaya pelestarian lingkungan dan mewujudkan kehidupan yang sehat.
Komandan Grup 1 Kopassus, Kolonel Inf I Gede Putra Yasa, dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Jumat, mengatakan penghijauan salah satu komponen penting yang menunjang keberlangsungan makhluk hidup di dunia.
Baca juga: DPRD Banten apresiasi vaksinasi COVID-19 di MaxxBox Lippo Village
"Kegiatan penghijauan ini sangatlah penting di masa COVID-19 seperti sekarang ini. Karena kegiatan ini sebagai wujud dan upaya nyata dalam menjaga kestabilan produksi oksigen di sekitar kita," katanya.
Dia mengatakan di tengah pandemi COVID-19 perlu kepedulian antarsesama, utamanya di bidang kesehatan dan perbaikan kondisi lingkungan, salah satunya dengan kegiatan penghijauan.
Dia mengharapkan penghijauan dapat menjaga kestabilan produksi oksigen di lingkungan sekitar atau dunia serta di tengah pandemi COVID-19.
"Saya berharap pohon yang kami tanam bisa tumbuh besar dan bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar," ucap salah satu anggota Grup 1 Kopassus.
Ketua Pelaksana (Kasiter Grup 1 Kopassus), Mayor Inf Adi Nofriadi Nata, menyampaikan penanaman pohon kali ini di beberapa tempat, di antaranya Kesatriaan Gatot Subroto (Serang) 10.000 pohon dan Kesatriaan R.A. Fadilah (Bogor) 3.000 pohon.
Berbagai jenis pohon yang ditanam, seperti durian 150 pohon, kelengkeng (150), jambu kristal (100), trembesi (250), mahoni (4.000), albasia (8.000), pinang (150), dan cempaka (200).
Ia menambahkan program penghijauan juga akan dilakukan di desa-desa binaan Grup 1 Kopassus, baik di Serang maupun Bogor.
Pada kegiatan itu, pihaknya imelibatkan anggota Persit KCK Cabang II PCBS Grup 1 Kopassus dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena pandemi virus.
Grup 1 Kopassus TNI AD tanam 13.000 pohon berbagai jenis
Sabtu, 7 Agustus 2021 18:53 WIB
Penghijauan dapat menjaga kestabilan produksi oksigen di lingkungan sekitar atau dunia serta di tengah pandemi COVID-19