Jumlah anak bawah lima tahun atau balita di pemukiman kawasan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten mengalami stunting atau kerdil mencapai 135 orang dari hasil penimbangan Februari 2021.
"Kami mengoptimalkan penyaluran makanan tambahan juga pemberian vitamin A untuk penyembuhan balita itu," Kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, Maytri Nurmaningsih di Lebak, Selasa.
Baca juga: jumlah pasien COVID-19 di Lebak jalani isolasi bertambah 107 orang
Baca juga: jumlah pasien COVID-19 di Lebak jalani isolasi bertambah 107 orang
Balita masyarakat Badui yang menderita stunting itu penyebabnya berbagai faktor antara lain minimnya pendidikan dan pengetahuan orang tua untuk merawat anaknya tidak memperhatikan asupan makanan bergizi.
Begitu juga orang tuanya saat hamil mengalami anemia dan kurang energi kronik (KEK).
Selain itu juga masyarakat Badui masih kuat terhadap aturan adat setempat juga faktor lilitan ekonomi.
Bahkan, masyarakat Badui yang bersumber mata pencahariannya petani ladang jarang sekali pulang ke kampungnya.
Faktor lainnya, kata dia, terbatasnya sumber daya manusia (SDM) petugas medis.
Saat ini, petugas bidan yang berada di pemukiman Badui hanya delapan orang dengan melayani 68 perkampungan dengan kondisi topografi perbukitan dan pegunungan.
Dengan demikian, petugas bidan kesulitan untuk melakukan pelayanan kesehatan balita masyarakat Badui.
Saat ini, kata dia , pihaknya melayani balita masyarakat Badui dengan mendirikan 10 posyandu.
"Kami setiap bulan selain melakukan penimbangan balita di pemukiman Badui juga pemberian makanan tambahan untuk penderita stunting," katanya.
Menurut dia, jumlah anak balita di kawasan pemukiman masyarakat Badui cukup tinggi penderita stunting hingga 135 anak.
Kemungkinan pertumbuhan kesehatan balita itu kurang baik jika tidak dilakukan penyaluran makanan tambahan dan pemberian vitamin A.
"Kami siap menampung pemberian makanan tambahan dari bantuan dermawan maupun perusahaan untuk perbaikan kesehatan balita Badui," katanya.
Sementara itu, Darwanti seorang warga Badui mengaku bahwa anaknya yang berusia dua tahun hanya satu kali dilakukan vaksin dan dibawa ke Puskesmas Cisimeut ketika sakit.
Sebab, dirinya tidak pulang ke Kampung Cikompeng kawasan pemukiman Badui.
Saat ini, kata dia, kondisi anaknya tidak begitu tumbuh baik.
"Kami kegiatan sehari-hari di ladang huma dan tidak pulang ke rumah di pemukiman Badui terkecuali ada acara adat," katanya.