Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan ingin investor yang kelak menanamkan modal di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kecamatan Cileles adalah perusahaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Kita berharap pengembangan KIT nanti industri yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan alam," kata Iti Octavia di Lebak, Sabtu.
Baca juga: DPRD Lebak minta Pemerintah sosialisasikan pembatalan haji 2021
Baca juga: DPRD Lebak minta Pemerintah sosialisasikan pembatalan haji 2021
Pemerintah daerah (pemda), kata dia,akan mengutamakan pengembangan KIT seluas 3.000 hektare yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sebab wilayah ujung barat Provinsi Banten itu merupakan daerah pertanian, perkebunan, dan reboisasi penghijauan.
"Pengembangan KIT harus bersinergi dengan lingkungan agar tidak menimbulkan kerusakan alam yang bisa mengakibatkan bencana," katanya.
Selama ini, lanjutnya, Lebak masuk kategori daerah rawan bencana banjir, longsor, gempa, kebakaran hutan, dan lainnya. Karena itu ia berharap para investor yang datang ramah lingkungan, di antaranya membuka industri manufaktur maupun pengelolaan hasil perkebunan, pertanian, dan peternakan. Apalagi, kata dia, Kecamatan Cileles sebagai daerah perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Banten.
"Kami ingin investor itu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat, " katanya.
Menurut dia, pengembangan KIT di Kabupaten Lebak akan terealisasi antara 3-5 tahun ke depan dan didukung sarana transportasi pembangunan jalan tol Serang - Panimbang yang terkoneksi dengan kawasan industri di Jakarta, Tangerang, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).
Kemungkinan besar investor dari Jabotabek akan melirik pengembangan usaha di ujung barat Provinsi Banten, apalagi Kabupaten Lebak memiliki keunggulan karena berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Ciwandan, dan Induk gardu listrik di Suralaya Merak, Cilegon, dan Labuan. Selain itu ada pasokan air bersih cukup dari Waduk Karian dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidurian dan Ciliman.
Pemerintah setempat kini mempersiapkan pengembangan KIT melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan masterplannya.
"Kami optimistis pengembangan KIT nanti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga menyerap ribuan tenaga kerja lokal, " katanya.
Bupati juga mengatakan nantinya para investor yang membangun pabrik harus mengutamakan pengadaan material bangunan dari pengusaha lokal guna membantu perekonomian warga. Saat ini, kata dia, banyak pengusaha lokal menggeluti bidang usaha pengadaan material bangunan.
"Jika memanfaatkan material bangunan dari pengusaha lokal dipastikan akan menggulirkan pendapatan ekonomi warga setempat, " katanya.