Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Xs Budi Tanuwibowo mengajak umat Khonghucu merayakan Tahun Baru Imlek dari rumah saja dengan lebih banyak mendoakan keselamatan bangsa dan negara.
"Perayaan Imlek tidak seperti tahun lalu yang diselenggarakan di suatu tempat, kali ini kita memanfaatkan teknologi dari rumah masing-masing menggunakan kanal Youtube," kata Budi dalam jumpa pers secara virtual, Kamis.
Budi juga berharap seperti tahun sebelumnya ada pejabat negara yang hadir meskipun kegiatan diselenggarakan secara virtual.
Perayaan Imlek kali ini, kata Budi, lebih banyak diiisi dengan doa yang dilanjutkan dengan acara budaya salah satunya dengan menampilkan kesenian anak-anak muda di Bali.
Budi juga mengimbau kegiatan makan malam yang diselenggarakan bersama keluarga sebaiknya juga diselenggarakan di rumah, sedangkan untuk keluarga yang tidak satu rumah sebaiknya dilakukan secara virtual.
"Termasuk bagi-bagi angpao bisa dilakukan tanpa tunai (cashless) atau bisa juga diganti dengan tukar pulsa, malam cap go meh yang biasanya diisi dengan pertunjukan Barongsai juga akan ditampilkan secara virtual," kata Budi.
Mengenai COVID-19, Budi melihatnya sebagai ujian, manusia dengan akal budi yang dimiliki dari Tuhan YME seharus mampu menghindari wabah ini. Mengingat jumlah vaksin masih terbatas maka patuh terhadap 5M menjadi keharusan.
"Ada pepatah Tiongkok kuno yang menggambarkan kondisi sekarang ini, yakni jangan berdiri di tembok yang retak dan miring karena akan mencelakakan diri kita sendiri. Hal serupa juga menggambarkan kondisi saat ini jangan mendatangi kerumunan di tengah pandemi," kata Budi.
Sedangkan, Ketua Panitia Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, WS Urip Saputra mengatakan sebelum acara puncak sebelumnya juga diselenggarakan bakti sosial bertempat di Klenteng Hok Tek Tjeng Sin.
"Kalau saat normal masyarakat yang datang ke klenteng atau wihara, saat pandemi ini kita yang membagi-bagikan bingkisan," kata Urip.
Urip juga menyampaikan selain kegiatan seni yang diisi anak-anak muda dari Bali, juga ada acara seni dari teman-teman di Jakarta yang disajikan secara kompilasi video.
"Tetapi yang jelas perayaan Imlek kali ini tidak hura-hura, lebih banyak introspeksi diri dengan mendekatkan kepada sang pencipta," kata Urip.
Urip melihat pandemi COVID-19 ini mulai mereda dilihat dari turunnya kasus aktif. Untuk itu dia berharap kondisi ini terus dipertahankan agar wabah segera berlalu.
"Perlu ikhtiar bersama seluruh masyarakat Indonesia dan tentunya doa," ujar Urip.
Ketua Matakin: Perayaan Imlek diselenggarakan dari rumah saja
Jumat, 12 Februari 2021 10:15 WIB
Bagi-bagi angpao bisa dilakukan tanpa tunai (cashless) atau bisa juga diganti dengan tukar pulsa