Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan riset pasar dunia, TNS akan mengumumkan hasil studinya pada April 2011 mengenai perilaku masyarakat dalam penggunaan produk digital (digital life) melibatkan 50.000 pengguna di 50 negara termasuk Indonesia.
"Seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia dan dunia pada umumnya, kami melihat terdapat perubahan gaya hidup mereka. Hal ini terlihat utamanya dalam hal konsumsi produk digital seperti handphone yang sangat tinggi," kata Global Chairman Taylor Nelson Sofres (TNS) James Hall di Jakarta, Kamis.
Jamie (James Hall) mengatakan, TNS mempelajari perilaku konsumen dalam dunia digital, misalnya bagaimana perkembangan pemakaian mobile phone, siapa saja mereka, berapa banyak pemakaian dan untuk kepentingan apa saja.
"Kami percaya bahwa revolusi teknologi/digital yang terjadi di seluruh dunia juga telah sampai di Indonesia dan berdampak pada cara orang berinteraksi, komunikasi, dan mendapatkan hiburan," papar dia.
Jamie juga mengatakan, masyarakat kota lapis ke dua atau ketiga yang ekonominya tengah berkembang, seperti Cirebon, Tasikmalaya juga akan mengalami perubahan gaya hidup dalam berinteraksi.
Perusahaan riset pasar yang sudah beroperasi selama 30 tahun di Indonesia ini memprediksi akan adanya migrasi dari kawasan rural ke kota-kota kecil dalam lima tahun ke depan.
"Selain itu, 50 persen populasi yang ada di kota kecil dan pedesaan juga menandakan besarnya potensial bagi investasi. ?Tingkat pemakaian produk konsumen bermerk pun masih rendah dan akan terus bertumbuh. Ini memperlihatkan adanya peluang investasi untuk berkembang,? katanya.
Menurut Jamie, riset ini terbilang sangat penting mengingat ke depan adalah era digital. Informasi ini nantinya sangat penting dan dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan untuk kepentingan strategi produk dan marketing mereka agar tepat sasaran.
Mengingat studi yang sama juga dilakukan di negara lainnya, karena itu, menurut Jamie, hasilnya juga bermanfaat bagi perusahaan di Indonesia yang mungkin ingin berekspansi ke luar negeri.
"TNS saat ini berada di posisi yang baik untuk memberikan saran kepada klien, karena jaringan internasional kami yang luas dan keahlian dalam memahami konsumen dari berbagai belahan pasar di dunia," kata dia.
Dalam hal perkembangan pemanfaatan teknologi, Jamie juga melihat bahwa perkembangan di Indonesia sangat pesat. Indonesia saat ini menjadi negara yang paling banyak menggunakan jejaring social (social network), yakni no dua penggunaan facebook terbesar dan nomor tiga penggunaan twitter di dunia.
"Hal ini telah mengubah cara orang berkomunikasi dan berhubungan," ujarnya.
Fakta tersebut kata dia membuat jejaring sosial menyimpan potensi yang besar sebagai media untuk kegiatan promosi dan marketing. ?Namun memang dalam memanfaatkan jejaring sosial, perusahaan harus berhati-hati, karena jika barang atau jasa tidak memuaskan pelanggan, maka informasi buruk pun akan mudah tersebar di dunia maya.