Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Yayasan Vihara Dharma Bhakti Gho Ching San yang akrab dipanggil Hasan menyatakan jumlah jemaat yang berkunjung ke tempat ibadah itu nantinya akan dikurangi 20 persen ketika perayaan tahun baru Imlek 2572 atau 2021 Masehu mengingat masih di tengah pandemi COVID-19.
“Sekitar 20 persen kemungkinan pengurangannya. Karena yang sudah berusia tua itu tidak berani keluar, jadi yang muda-muda saja datang,” kata Hasan di Banda Aceh, Senin.
Pengurangan itu, kata dia, mengingat Aceh masih di tengah wabah pandemi COVID-19 sehingga pihaknya harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus mematikan itu.
“Kita juga mengimbau saat beribadah juga harus menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Sebelum pandemi COVID-19, biasanya pada hari kesembilan Tahun Baru Imlek mereka juga mengadakan pemilihan pengurus baru Vihara Dharma Bhakti yang memiliki sekitar 400 jemaat tersebut, sehingga menimbulkan kegiatan yang berkerumunan.
“Biasanya hari kesembilan ada pemilihan ketua vihara, ada makan-makan bersama-sama, tapi tahun ini tidak ada. Setelah sembahyang pun nanti juga langsung pulang, jadi bergantian, tidak berkerumunan,” katanya.
Sementara itu petugas juga mulai membersihkan dan menata Vihara Dharma Bhakti yang berada di Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh guna menyambut perayaan tahun kerbau yang akan berlangsung pada 12 Februari mendatang.
Terlihat pengurus mulai vihara membersihkan patung dewa, tempat pembakaran dupa, memasang lampion, mengecek persedian lilin serta perlengkapan ibadah lainnya.
“Kita sebagai petugas vihara setiap tahun kita memang harus membersihkan,” demikian Hasan .
Di Aceh, pengunjung perayaan Imlek dikurangi 20 persen
Senin, 8 Februari 2021 21:06 WIB
Sekitar 20 persen kemungkinan pengurangannya