Jakarta (ANTARA) - Lionel Messi terpaksa harus meninggalkan Barcelona bila ia tidak mau menerima pemotongan gaji, kata calon presiden klub Emili Rousaud.
Masa depan Messi masih menjadi topik utama pembahasan klub Katalunya tersebut setelah ia mengajukan permintaan transfer menyusul musim 2019-20 yang nirgelar.
Baca juga: Mourinho tidak salahkan Lloris atas dua poin yang tergelincir
Pemenang enam Ballon d'Or tersebut santer dikaitkan dengan klub Liga Premier Inggris Manchester City sebelum memilih untuk bertahan di Spanyol, meski ia juga dirumorkan akan bereuni dengan Neymar di Paris Saint-Germain dan hijrah ke Inter Milan.
Rousaud mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 24 Januari 2021 setelah pengunduran diri Josep Maria Bartomeu pada Oktober.
Sebagai calon presiden Barcelona, ia sudah pasti ditanya tentang masa depan Lionel Messi di tengah pandemi virus corona.
"Kami harus duduk dengan Messi dan memintanya untuk memotong gaji," kata Rousaud kepada ARA yang dikutip Goal, Senin.
"Saat ini, dengan segala sesuatunya sebagaimana adanya, itu (gaji Messi) tidak bisa terus dilanjutkan.
"Kami akan memintanya untuk berkorban. Bila tidak ada kesepakatan, maka Messi akan pergi."
"Messi telah menorehkan halaman paling brilian dalam sejarah klub. Kami harus menghormati legenda kami, tetapi kenyataannya adalah seperti itu," tambahnya.
"Saya percaya bahwa segala sesuatunya harus dikatakan sebagaimana adanya. Kami tidak bisa membodohi anggota kami. Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan ia bertahan, tetapi kepentingan klub harus didahulukan."
Messi sendiri sudah mencetak 449 gol di La Liga dan ia hanya satu butuh satu gol untuk menjadi pemain pertama yang mencapai 450 gol dengan hanya membela satu klub di lima liga top Eropa.
Emili : Lionel Messi harus pergi bila tidak mau potong gaji
Senin, 14 Desember 2020 20:42 WIB
Masa depan Messi masih menjadi topik utama pembahasan klub Katalunya tersebut setelah ia mengajukan permintaan transfer menyusul musim 2019-20 yang nirgelar