Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengingatkan warga Lebak Selatan agar mewaspadai curah hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.
"Hampir setiap sore di daerah ini dilanda cuaca buruk," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana di Posko Kedaruratan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Kamis.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Lebak bertambah sembilan orang
Cuaca buruk itu ditandai curah hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir yang terjadi Kamis (19/11) meliputi Kecamatan Malingping, Cihara, Panggarangan dan Bayah.
Sejauh ini, kata dia, cuaca buruk tersebut tidak menerima laporan adanya potensi bencana alam.
BPBD Banten sudah menyampaikan surat peringatan kewaspadaan kepada aparatur kecamatan, desa, relawan dan masyarakat.
Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa, sebab wilayah Lebak selatan rawan bencana banjir bandang, banjir, longsor, angin kencang, banjir rob air laut pasang dan gelombang tinggi.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana agar mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan berlangsung di atas lima jam," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, petugas kebencanaan, relawan, TNI, Polri dan RAPI kini siaga selama 24 jam di Posko Kedaruratan Mitigasi guna memberikan pelayanan kepada masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Penanganan bencana alam yang terjadi di sejumlah kecamatan di Lebak selatan, seperti banjir dan longsor serta angin kencang bisa ditangani dengan baik.
Mereka para korban bencana alam dapat terpenuhi kebutuhan logistik juga dilakukan pendataan untuk dilaporkan kepada Gubernur Banten.
Namun, pihaknya mencatat seorang korban yang meninggal dunia akibat terbawa arus Sungai Cisaat di Desa Sogong Kecamatan Panggarangan.
"Kami mengimbau semua warga agar meningkatkan waspada jika cuaca buruk berlangsung agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.