Jakarta (ANTARA) - Armada bus sekolah DKI Jakarta telah mengevakuasi total 1.973 pasien COVID-19 terhitung sejak 1 April hingga 28 September 2020 menuju ke sejumlah rumah sakit rujukan.
"Sejak April 2020 kita mengevakuasi pasien menggunakan bus sekolah. Lonjakan pasien terlihat pada akhir Agustus 2020, sebelum PSBB lanjutan jilid II," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Alli Murthado di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wamenkeu Suahasil Nazara tegaskan realisasi Program PEN harus tepat sasaran
Dari total 50 unit armada bus jemputan sekolah yang disiapkan, sebanyak sepuluh unit di antaranya diperuntukkan bagi pasien COVID-19. Sementara sisanya untuk kebutuhan jemputan tenaga medis COVID-19.
"Untuk evakuasi pasien COVID-19 sebanyak sepuluh unit," kata Alli.
Pada Senin (28/9) bus sekolah dikerahkan untuk mengevakuasi 154 pasien dengan total 12 ritase perjalanan.
Dari Puskesmas Rawa Badak Selatan Koja sebanyak 31 pasien, Puskesmas Tanah Abang 14 pasien, Puskesmas Palmerah 11 pasien.
Puskesmas Duren Sawit 14 pasien, Puskesmas Pesanggrahan sepuluh pasien, Puskesmas Kembangan 15 pasien, Puskesmas Penjaringan 14 pasien.
Puskesmas Ciracas tujuh pasien, Puskesmas Kemayoran 11 pasien, Puskesmas Kramat Jati delapan pasien, Puskesmas 11 pasien, Puskesmas Cempaka Putih delapan pasien.
Alli menambahkan tingginya permintaan evakuasi pasien menggunakan bus sekolah membuat pihaknya kembali mengajukan penambahan unit.
"Mungkin akan kita tambah dalam waktu dekat karena tingginya permintaan evakuasi dari Puskesmas," katanya.
1.973 pasien COVID-19 di Jakarta dievakuasi menggunakan bus sekolah ke sejumlah rumah sakit
Selasa, 29 September 2020 14:13 WIB
Dari total 50 unit armada bus jemputan sekolah yang disiapkan, sebanyak sepuluh unit di antaranya diperuntukkan bagi pasien COVID-19. Sementara sisanya untuk kebutuhan jemputan tenaga medis COVID-19