Lebak (ANTARA) - Tim SAR terdiri dari Polairud, Polisi, Balawisata, PMI Madur rescue dan masyarakat hingga kini belum menemukan seorang nelayan hilang diterjang gelombang tinggi di Perairan Lebak.
"Petugas gabungan sudah tiga hari ini belum menemukan nelayan yang hilang dan diketahui bernama Edi (45) warga Cikeusik Pandeglang," kata Kepala Basarnas Banten Zainal Arifin, Selasa.
Baca juga: Populasi Badak Jawa di TNUK Pandeglang berkembangbiak
Baca juga: Hadapi masa pancaroba, BPBD Lebak sudah siapkan logistik
Tim gabungan melakukan evakuasi pencarian nelayan yang hilang dengan menggunakan perahu nelayan, rescue CAR, palsar air, palsar komunikasi, palsar medis dan alat pelindung hazmat.
Mereka melakukan penyisiran mulai dari titik tempat kejadian perkara (TKP) Pantai Cihara hingga ke sejumlah pantai di Perairan Lebak namun belum ditemukan.
Saat ini, kata dia, petugas tim evakuasi bergerak melakukan pencarian hingga Perairan Samudera Hindia.
"Kami berharap sore ini bisa ditemukan korban yang hilang diterjang gelombang itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kecelakaan laut yang dialami nelayan tradisional itu akibat diterjang gelombang tinggi hingga perahu kincang dengan mesin tempel terbaik.
Mereka nelayan yang selamat atas nama Luki (18), warga Binuangeun Kabupaten Lebak berhasil dievakuasi oleh nelayan lain yang tengah melintas di perairan itu.
Tim gabungan terus melakukan pencarian nelayan yang hilang itu dilanjutkan Rabu (23/9) dan berharap cuaca normal.
"Kami bekerja keras agar nelayan yang hilang itu bisa ditemukan," katanya.
Tim SAR belum temukan nelayan hilang di perairan Lebak
Selasa, 22 September 2020 21:27 WIB
Penyisiran mulai dari titik tempat kejadian perkara (TKP) Pantai Cihara hingga ke sejumlah pantai di Perairan Lebak namun belum ditemukan.