Ketua Umum PDI Perjuangan, yang sebelumnya dikatakan akan langsung ditampilkan melalui sambungan virtual, mengucapkan terima kasih melalui Video Tape (VT) karena Partai Gerindra telah mengundangnya untuk memberikan sambutan secara virtual.
"Yang saya hormati, sahabat saya, Ketua Umum Partai Gerindra, Bapak Prabowo Subianto serta seluruh jajaran pengurus, peserta, dan tamu undangan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra. Terima kasih atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbicara secara virtual dalam forum pengambilan keputusan tertinggi Partai Gerindra ini," kata Megawati.
Megawati meyakini acara Kongres Luar Biasa Partai Gerindra itu akan berjalan dengan sukses dan menghasilkan keputusan yang menguatkan seluruh konsolidasi politik nasional kebangsaan Indonesia.
Megawati merasa yakin karena selama ini pergerakan Partai Gerindra memiliki fondasi ideologi Pancasila yang ditujukan agar Indonesia lebih berdaulat, lebih berdiri di atas kaki sendiri, dan makin menunjukkan kepribadian bangsa yang berkarakter patriotisme.
Adapun kongres itu menghasilkan keputusan menunjuk kembali Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.
Prabowo menyatakan siap memimpin partai berlambang kepala garuda itu untuk periode 2020—2025.
Hal itu disampaikan Prabowo usai mendengarkan aspirasi dan dukungan dari seluruh DPD dan DPC Partai Gerindra yang meminta Prabowo memimpin kembali partai dalam sidang pleno ketiga Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, Sabtu.
Megawati dan Jokowi
Megawati dan Jokowi memberi dorongan kepada seluruh anak buah Prabowo di Partai Gerindra agar bisa terus eksis mengisi kepakan Garuda pada masa depan dan terus memperjuangkan kemajuan Indonesia Raya.
"Semoga makin menguatkan kepakan sayap garuda, ikut serta berjuang membawa kemajuan Indonesia Raya," kata Megawati.
Tidak hanya Megawati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tampil mengajak para kader Gerindra turut serta dalam pembangunan Indonesia Maju.
Hal itu disampaikan Kepala Negara secara virtual dalam pidatonya untuk para kader Gerindra di seluruh Tanah Air.
Rivalitas Jokowi terhadap Prabowo yang pernah ada sewaktu gelaran pesta demokrasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 tidak dibahas lagi oleh Jokowi.
Presiden Jokowi justru mengajak Prabowo dan seluruh kader Partai Gerindra turut serta membantu negara dalam melawan dampak pandemi COVID-19.
"Saya mengajak seluruh kader Partai Gerindra di mana pun berada, baik yang sekarang menjadi kepala daerah maupun legislatif, untuk tetap menempatkan kesehatan keselamatan rakyat menjadi prioritas. Penyebaran COVID-19 harus mampu kita kendalikan," ujar Jokowi secara virtual kepada peserta KLB Partai Gerindra.
Jokowi berharap kader Gerindra dapat selalu mengingatkan masyarakat Indonesia tetap waspada agar Indonesia tidak masuk atau mengalami gelombang kedua (second wave) yang memperlambat perekonomian untuk pulih kembali.
Menurut Jokowi, kunci agar tak terjadi gelombang kedua adalah dengan berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.
Selain itu, ekonomi rakyat ekonomi, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus dapat dibangkitkan kembali agar mampu menggerakkan roda perekonomian di tengah masyarakat.
"Dengan cara apa? Dengan cara membeli produk-produk buatan dalam negeri, membeli produk petani, membeli produk nelayan, membeli produk-produk UMKM," kata Presiden.
Jokowi berharap penyerapan produk UMKM dapat membangkitkan perekonomian nasional sehingga Indonesia terbebas dari ancaman resesi pada kuartal selanjutnya.
"Bukan hanya pada penguatan daya beli petani nelayan dan UMKM, melainkan akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ke-3 ini," katanya.
Pada kuartal ekonomi ke-2, kata Presiden, Indonesia telah terkontraksi secara tajam, yaitu minus 5,32 persen. Kendati demikian, tidak boleh menyerah, harus mengupayakan pada kuartal ke-3 bangkit.
"Kita bisa reborn sehingga kita tidak jatuh ke jurang resesi," kata Jokowi.
Situasi Sulit
Presiden Joko Widodo pada kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini 215 negara di dunia, termasuk Indonesia, tengah menghadapi situasi ketidakpastian berupa krisis kesehatan sekaligus krisis ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kepala Negara menekankan tidak ada satu pun negara yang siap dalam menghadapi krisis seperti ini.
"Bapak Prabowo dan seluruh kader yang saya banggakan, kita harus menyadari bahwa kemampuan kita bertahan dan keluar dari krisis pangan sangat tergantung pada perjuangan kita sendiri," ujarnya.
Beberapa negara dengan ekonomi maju mengalami penurunan produktivitas yang cukup dalam. Berdasarkan data terbaru, kata Presiden, pertumbuhan ekonomi Prancis minus 19 persen, India minus 18,9 persen, Inggris minus 17,9 persen, Uni Eropa minus 14,4 persen, Singapura minus 12,6 persen, dan lain sebagainya.
Kepala Negara mengajak segenap bangsa dan negara untuk terus optimistis bahwa Indonesia pasti bisa mengatasi persoalan pandemi COVID-19. Hal itu karena Indonesia adalah bangsa pejuang.
"Semangat inilah yang harus terus kita gelorakan saat menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit ini," kata Jokowi.