Jakarta (ANTARA) - Jumlah pengunjung hari pertama pembukaan Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan, setelah ditutup selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19, Sabtu, hanya 328 orang.
"Data pengunjung hari ini terdiri atas 328 orang, mereka yang sudah mendaftar dan melakukan verifikasi kedatangan," kata Kepala Satuan Pelaksana Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu malam.
Selain mencatat jumlah pengunjung, pengelola juga mencatat jumlah kendaraan yang masuk dalam Ragunan yang digunakan oleh pengunjung yakni 66 sepeda motor, 71 sepeda dan 23 kendaraan roda empat,
Ragunan resmi dibuka kembali untuk pengunjung setelah selama hampir tiga bulan ditutup karena mencegah penularan virus corona SARS-CoV-2.
Selain Ragunan, tiga objek wisata lainnya juga ikut dibuka yakni Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu.
Pembukaan objek wisata Ragunan dan yang lainnya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari pembatasan jumlah pengunjung, kewajiban memakai masker dan membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer) sendiri, serta harus menjaga jarak fisik selama berwisata.
Ragunan memberlakukan pembatasan pengunjung sebesar 1.000 orang per hari. Jika sebelum pandemi jumlah pengunjung akhir pekan mencapai 20 ribu hingga 40 ribu orang, sedangkan di hari kerja (Selasa-Jumat) bisa mencapai 10 ribu orang per hari.
Pembatasan jumlah pengunjung ini sebagai adaptasi kebiasaan baru para satwa agar tidak stres setelah hampir tiga bulan tidak dikunjungi orang dalam jumlah yang banyak.
Pembukaan pertama Ragunan berlaku hanya untuk warga berdomisili di DKI Jakarta dibuktikan dengan kepemilikan kartu tanda penduduk.
Namun, pada hari pertama pembukaan Ragunan terdapat sejumlah warga berdomisili dari luar Jakarta datang ke Ragunan.
Dua keluarga dari Bekasi, Jawa Barat terdiri atas empat orang dewasa dan tiga anak di bawah usia 9 tahun tampak duduk-duduk santai di pinggir pagar pintu gerbang barat Ragunan, Jalan Kavling Polri Cilandak KKO.
Mereka tidak dibolehkan masuk oleh petugas dikarenakan belum melakukan pendaftaran secara daring dan tidak ber-KTP DKI Jakarta.
"Kami enggak tahu kalau ada pembatasan pengunjung, tahunya Ragunan dibuka ya udah kami jalan aja dari Bekasi," kata salah satu pengunjung laki-laki yang enggan disebutkan namanya.
Pengunjung tersebut juga mengaku tidak mengetahui aturan tentang anak kecil berusia di bawah 9 tahun tidak dibolehkan masuk dalam kawasan Ragunan selama pembukaan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Alhasil karena tidak dibolehkan masuk oleh petugas, dua kepala keluarga tersebut menikmati makanan siang yang telah dibawa dari Bekasi dengan duduk di pinggir gerbang Ragunan.
Menurut Sofyan, petugas keamanan di pintu barat Ragunan, ada sekitar tiga orang warga luar KTP DKI yang datang ke Ragunan tetapi tidak dibolehkan masuk.
"Selain Bekasi, ada juga warga Cibinong, mereka tahunya Ragunan dibuka, tapi tidak tahu ada aturan pembatasan," kata Sofyan.
Petugas menerapkan aturan ketat untuk membatasi pengunjung sesuai aturan PSBB transisi dan mentaati protokol kesehatan.
Pengunjung yang dibolehkan masuk apabila sudah melakukan pendaftaran secara daring melalui bit.ly/PesantiketTMR, lalu di pintu masuk diverifikasi bukti pendaftaran termasuk KTPnya.
Ragunan juga menerapkan aturan ketat pembukaan jam operasional yakni dari pukul 08.00 pagi dan ditutup pukul 13.00 WIB.
"Besok Ragunan masih buka, silahkan daftar lagi bagi yang mau berwisata, kalau dari luar DKI Jakarta bisa saksikan wisata virtual Ragunan di Insta story @Ragunanzoo," kata Sofyan.
Hari pertama pengunjung Ragunan hanya 328 orang
Minggu, 21 Juni 2020 8:04 WIB
Data pengunjung hari ini terdiri atas 328 orang, mereka yang sudah mendaftar dan melakukan verifikasi kedatangan