Jakarta (ANTARA) - Seluruh menteri peserta sidang Kabinet Paripurna perdana secara tatap muka di Istana Negara, Jakarta, Kamis, harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat seperti uji cepat COVID-19, hingga pembatasan jarak selama sidang, kata anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro.
Reisa menjelaskan sejak Maret 2020, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas atau sidang kabinet dengan para menteri dan pimpinan lembaga negara secara virtual melalui telekonferensi video. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19.
“Namun pada fase adaptasi kebiasaan baru, hari ini Istana mengadakan sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri Presiden, Wakil Presiden dan anggota Kabinet Indonesia Maju. Tentu ada sejumlah protokol kesehatan ketat yang harus dilalui dalam penyelenggaraan sidang kabinet kali ini,” kata Reisa dalam keterangan video yang diunggah Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis malam.
Protokol pertama, kata dia, setiap orang yang hendak masuk ke lingkungan Istana Kepresidenan wajib mengenakan masker. Kemudian seluruh individu yang hendak memasuki lingkungan Istana Negara wajib menjalani uji cepat (rapid test).
Ia menunjukkan petugas dengan alat pelindung diri (APD) yang berjaga untuk melakukan uji cepat kepada para menteri yang akan mengikuti sidang kabinet. Dalam video yang diunggah juga terdapat Menteri BUMN Erick Thohir yang sedang melakukan uji cepat.
"Protokol kesehatan yang harus dilakukan dalam sidang kabinet paripurna adalah harus melakukan rapid test terlebih dulu," ujarnya.
Selanjutnya, para menteri wajib melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan alat pemindai suhu tubuh (thermo gun). Tampak dalam video yang diunggah, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diperiksa suhu tubuhnya oleh para petugas.
Kemudian protokol selanjutnya adalah menjaga jarak di dalam ruangan sidang dengan mengatur kursi sejauh 1-2 meter.
“Selain para menteri dan pimpinan lembaga, para petugas seperti protokoler, tim dokumentasi hingga petugas jamuan juga rutin melakukan uji cepat,” katanya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan sesuai arahan Presiden Jokowi, pelaksanaan rapat maupun kegiatan lain di Istana wajib dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Dia berharap prosedur ini menjadi contoh bagi pemerintah daerah yang akan mengadakan acara serupa.
"Semua harus jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan sebelum masuk kita tes satu per satu, semua menteri, termasuk panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Jaksa Agung, semua tes mengikuti rapid test karena ini menjadi ‘role model’ (contoh) bagi pemerintah daerah yang akan menggelar acara seperti ini," katanya.